Selasa, 23 November 2010

pert 3

SISTEM INFORMASI

I. KONSEP DASAR
A. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lain, yang berfungsi bersamasama
untuk mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana,
suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsurunsur
2. Unsurunsur
tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
B. KONSEP DASAR INFORMASI
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadiankejadian
yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi
merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan
dalam proses pengabilan keputusan.
C. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan.
Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi
yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

II. KOMPONEN DAN ELEMEN SISTEM INFORMASI
A. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen
yang disebut blok bangunan (building
blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen
kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode
dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen
dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan
mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.
Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan
sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari
sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data
yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan
satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan
penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air,
debu, kecurangankecurangan,
kegagalankegagalan
sistem itu sendiri, ketidak efisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa halhal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahankesalahan
dapat langsung cepat diatasi.
  
GAMBAR INTERAKSI SISTEM INFORMASI
B. ELEMEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari elemenelemen
yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat
keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini
merupakan komponen fisik.
1. Orang
    Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem,
    programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur
    Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam
    bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan,
    yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian
    untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
    Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit
    masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
    Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data
     yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk
    setiap aplikasi.
5. Basis data
    File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara
    fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran
    tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, an lain sebagainya.
6. Jaringan komputer
    Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang
    terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabelkabel
    atau tanpa
    kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen
    dan data.
7. Komunikasi data
    Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
    berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara
    komputerkomputer dan pirantipiranti
    yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan
    melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
    Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini
    menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputerkomputer
    dapat berkomunikasi
    satu sama lain.

     Gambar Hubungan Elemen Sistem Informasi
III. ARSITEKTUR DAN KLASIFIKASI SITEM INFORMASI
A. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dapat di bentuk sesuai kebutuhan organisasi masingmasing.
Oleh karena
itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisiendiperlukan perencanaan,
pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing
organisasi. Guna dari
sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi.
ELEMEN 

B. KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI
Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi
yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya :
a. Sistem abstrak atau sistem fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide
    yang tidak tampak secara
    fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara
    manusia dengan Tuhan.
    Sistem fisik merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia,
    misalnya sistem perputaran bumi.
    Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan         mesin,
   yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis internet merupakan contoh
   human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
   manusia.
c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
   Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
   diprediksi.
   Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
   mengandung unsur probabilistik.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
   Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkunagn luarnya.
   Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
   Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan
   luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.

Selasa, 09 November 2010

pert 6

DATAWAREHOUSE

Keterkaitan data warehouse dengan online analytical processing (OLAP) dengan
cepat berkembang dalam beberapa kurun waktu. Pada sisi lain, sensitivitas keamanan
informasi dan privacy juga sangat dibutuhkan.
Tidak banyak pendekatan yang telah dibuat untuk mengintegrasikan dua bidang
ini. Data warehouse dengan alami menciptakan security. Di lain pihak, kebutuhan agar
semua data penting dapat diakses semudah mungkin. Sementara data ini pada umumnya
sangat berharga dan sensitive.
Konsep keamanan pada dasarnya sangat luas (mencakup isu sosial dan etis, isu
moral, privacy dan undang-undang yang sah). Pada paper ini, di fokuskan pada sebagian
besar tentang teknis otoritas dan akses kontrol.
Penelitian security pada makalah ini dalam konteks mengarahkan untuk
mempelajari pengintegrasian geographical information systems (GIS) dan teknologi data
warehouse. Dimana kita bertanggung jawab pada integritas data dan keamanan. Konsep
yang dikembangkan harus bisa diterapkan untuk semua aplikasi OLAP.
Metoda penulisan makalah ini adalah :
1. Topik utama diarahkan kepada keamanan general data warehouse dan identifikasi
akses kontrol OLAP.
2. Persyaratan akses kontrol digolongkan oleh kompleksitasnya pada bagian 2.
3. Bagian 3 tentang sukses mekanisme keamanan OLAP dan permasalahan mereka
pada konsep penjualan.
4. Pada bagian 4 merupakan perbandingan dengan implementasi sis tem yang berbeda.
5. Akhirnya, bagian 5 merupakan kesimpulan dan sketsa alur riset masa depan..

1.1 Kebutuhan General Security
Sangat banyak komunikasi terjadi pada sistem data warehouse, menciptakan
kebutuhan keamanan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Proses pengambilan
data (transfer source data dari operasional database kepada data warehouse)
membutuhkan satu persyaratan untuk suatu infrastruktur jaringan. Independent atau
mungkin sharing source database harus diperkuat. Ketika data mungkin sangat sensitip
maka penting untuk melindunginya dari eavesdropping dan ancaman yang lain. Untuk
komunikasi antara aplikasi awal dan akhir serta OLAP server (atau data warehouse
dalam 2 lingkungan) biasanya koneksi client/server akan digunakan, termasuk pada
lokasi remote. Walaupun informasi pada chanel ini adalah hampir pasti bisa
dikumpulkan dan sedikit komplet, mungkin saja keamanan sangat kritis. Penggunaan
Internet atau jaringan lain mungkin diperlukan security. Hanya beberapa tools support
encrypted komunikasi pada level aplikasi seperti teknologi virtual private network
(VPN) yang mungkin sesuai.
Authentication dan ketelitian adalah ukuran keamanan lain yang harus dilakukan
di lingkungan data wrehouse. Bukti suatu identitas pemakai yang bersih diperlukan
dalam rangka menjaga keamanan dan untuk menghindari akses oleh para pemakai yang
tidak syah. Proses aplikasi data ware house dapat dilihat pada gambar 1 berikut.




 Hubungan identifikasi pemakai dan mekanisme authentication memeriksa
keaslian identitas yang mengaku pemilik identitas, dalam frontend perkakas, atau
dengan menggunakan mekanisme authentication yang disediakan oleh tools atau sistem
operasi modern disebut dengan strategi "single sign-on" Keputusan yang penting untuk
pemerikasan dalam data warehouse adalah untuk menempatkan sasaran yang tepat pada
arsitektur. Penggunaan kemampuan auditing dasar DBMS membuat data warehouse
tidak mencukupi kebutuhan, seperti ketika memasukkan akses pada tabel bagan
star/snowflake (atau object yang serupa) tidak akan menyingkapkan multidimensional
query yang telah dibuat (terutama dalam sistem berbasis MOLAP). Kesimpulannya
adalah bahwa auditing perlu juga dilakukan pada multidimensional level satu engine
OLAP yaitu. pada level yang sama di mana otoritas ilmu semantik digunakan).


1.2 Access Control

Akses kontrol pada sisi back-end melibatkan pengendalian akses pada data ware
hose dan source database pada saat proses transform/load dan akses pada prosedur ini
(permohonan seperti halnya administrasi). Pada otoritas berbasis role model untuk
proses administratif dalam data warehouse terdapat dua katagori identifikasi.
Pengembang tulis penyaringan, integrasi dan transformasi scrif. Mereka membutuhkan
akses terutama pada metadata, bukan datanya sendiri. Personil operasi meminta proses
coresponden tersebut. Mereka tidak memerlukan ijin untuk mengakses data secara
langsung, hanya untuk menjalankan program. Bagaimanapun, ketika permasalahan
timbul, pengembang dan personil operasi mungkin memerlukan akses tambahan
beberapa data seperti untuk strategi membersihkan data atau untuk menentukan
kesalahan. Satu kekuatan mengijinkan, jika meyakinkan bahwa pengguna ijin seperti itu
secara ekstensif dimonitor oleh auditing.
Pada sisi front-end banyak akses kontrol muncul. Biasanya data warehouse
disangsikan oleh para pemakai eksekutif (manajemen eksekutif, analis bisnis), dengan
meminta OLAP vendor untuk tidak menyediakan peralatan pendukung untuk akses yang
berjaringan halus akses kontrol. Hal tidak lagi sesuai. Cakupan pemakai potensialtentang analisis tools queryng satu data warehouse terus berkembang, sampai pada
pelanggan dan mitranya. Proteksi sensitive data dari akses yang tidak syah terus
diperdebatkan, menuju ke arah kebutuhan kebijakan akses kontrol untuk akses enduser
pada data warehuose . Tidak tiap pemakai bisa mengakses semua data.
Aplikasi Front-End termasuk laporan statis (berjalan dan menciptakan/
memodifikasi laporan), OLAP, dan data mining/KDD. Dalam aplikasi laporan statis, di
mana pemakai hanya menggunakan query statis sudah dikenal, akses kontrol dapat
digambarkan sebagai suatu basis per laporan . Pada sisi lain sangat sulit untuk
mengapliasikan keamanan pada data mining. Data mining diarahkan pada penemuan
data baru; hasilnya (dan kepekaan nya) tidaklah dikenal sebelumnya. Bagaimanapun,
beberapa kebijakan (seperti partisi data warehose) dapat diterapkan pada satu teknologi
mart-like data. Tools utama Fron-tend untuk data warehose adalah aplikasi OLAP,
menyediakan ad-hoc analisis interactive dari struktur multidimensi data. Suatu data
warehouse dibangun dengan sistem terbuka.
Pada akhirnya adalah untuk membuat semua data yang penting dapat diakses
semudah mungkin. Terutama penelitian analisis OLAP memerlukan sifat terbuka;
kontrol keamanan bisa saja menghalangi proses penemuan analitis. Kita sudah mengenal
keamanan komunikasi, mengidentifikasi pemakai dan authentication, auditing, dan
keamanan akses kontrol merupakan hal yang penting. Ketika kita memfokuskan pada
akses kontrol dalam ad-hoc aplikasi OLAP kita akan menggunakan istilah keamanan
OLAP pada bahasan makalah ini.


1.3 Rancangan OLAP Security
Menurunkan kebijakan akses kontrol dari operasional data source sangat sulit
walaupun beberapa riset telah dilakukan. Data dari sistem yang berbeda dengan
kebijakan yang berbeda akan di konsolidasikan. Para pemakai sistem operasional tidak
sama dengan pemakai data warehouse. Masalah utama adalah, bahwa relational model
mendominasi dalam sistem operasional ketika sistem OLAP menggunakan
nontraditional multidimensional model. Rencana akses kontrol tidak mudah dipetakan.

Proteksi tidak digambarkan dalam kaitan dengan tabel, tetapi dimensi, alur hirarkis,
granularas level. Sehingga dibutuhkan desain keamanan OLAP.
Telah dijelaskan bahwa perancangan akses OLAP harus dilakukan dengan teliti,
ketika analisis ditolak atau hasil adalah salah. Apalagi kemampuan keamanan tool
sangat propietary dan sintak sekurity tidak mungkin untuk didesain dan didokumentasi
dari pembatasan akses.

Dalam rangka mendekati topik dari sisi aplikasi, metodelogi desain klasikal
database (persyaratan analisis, konseptual, logis, dan desainphisik) harus diplikasikan
pada kemanan OLAP. Gambar 2 diadopsi dari yang menyarankan model keamanan
database reguler. Perbedaan yang penting, adalah konseptual multidimensional data
model dan mekanisme keamanan OLAP yang jelas berbeda dengan kemampuan
relational manajemen sistem database. Tahap pertama pada makalah ini adalah proses
menandai [Bold] pada diagram, tahap kedua adalah desain.
Suatu pendekatan metodologis multiphase mengijinkan kebijakan keamanan
untuk terpisah dari mekanisme keamanan. Separasi ini menghasilkan keuntungan antara
lain :
  • Kemampuan menggambarkan aturan akses kontrol dan pemikiran tentangimplementasinya (dengan tidak ada beban tentang detil implementasi).
  • Memungkinkan untuk dibandingkan dengan kebijakan akses kontrol yang berbeda,atau mekanisme yang berbeda pada kebijakan yang sama. Terutama bergunan untukbanyaknya tools OLAP yang heterogen.
  • Kemampuan mekanisme perancangan pada kebijakan yang berbeda. Keuntungan ini
    menjadi suatu hal yang penting ketika kebijakan berubah seperti konsekwensi dari
    berubah organisasi.
Data warehouse adalah kumpulan data dari berbagai sumber yang ditempatkan menjadi satu dalam tempat penyimpanan berukuran besar lalu diproses menjadi bentuk penyimpanan multidimensional dan didesain untuk querying dan reporting. Menurut Bill Inmon, data yang disimpan didalam data warehouse ini memiliki empat karakteristik, yaitu :
1. Subject oriented, data yang disimpan disesuaikan dengan proses bisnisnya
2. Integrated, semua data diintegrasikan kedalam satu media penyimpanan, dalam hal ini adalah database yang sangat besar, dimana formatnya diseragamkan,
3. Time variant, data yang disimpan bersifat historical, dan
4. Non-volatile, data cenderung tidak berubah.


Komponen Utama Data Warehouse
Tiga komponen utama Data Warehouse yaitu :
1. Data staging area Dalam tahap ini, data diolah dari sumbernya untuk siap menjawab query. Prosesnya terdiri dari extract,transform,load (ETL).
2. Data presentation area Dalam tahap ini, data diorganisasikan, disimpan dan dapat menjamin ketersediaannya akan segala kebutuhan query. Selain itu disini dilakukan juga penulisan laporan dan kebutuhan aplikasi untuk analisis selanjutnya.
3. Data access tools Penyediaan interface untuk penggunaan aplikasi untuk query data
Komponen utama Data Warehouse.JPG

Distributed Data Warehouse
Distributed data warehouse merupakan kumpulan data store yang dibangun secara terpisah yang digabungkan secara fisik melalui jaringan. Tujuannya adalah agar komponen-komponen yang terpisah ini terlihat sebagai satu kesatuan utuh sebuah sistem data warehouse . Suatu enterprise data warehouse dapat dibentuk dari kumpulan data mart yang terpisah, jadi tidak selalu membentuk sistem yang terpusat tetapi juga bisa terdistribusi. Dengan kecenderungan data-oriented, data pada suatu perusahaan atau organisasi seharusnya merupakan data yang widely-shareable. Tipe-tipe distributed data warehouse :
1. Dengan local dan global data warehouse
Local Data Warehouse merepresentasikan data dan proses-proses pada remote site. Sedangkan global Data Warehouse merepresentasikan bagian dari bisnis yang diintegrasikan.
2. Technologically Distributed Data Warehouse
Menunjukkan bahwa secara logic, ini merupakan single dw tapi pada kenyataannya secara fisik terdapat beberapa dw yang diintegrasikan yang berasal dari beberapa prosesor/site yang berbeda.
3. Independently evolving Distributed Data Warehouse
Setiap bagian dari distributed data warehouse, memiliki otonomi untuk mengatur dan mengembangkan bisnisnya tanpa harus memperhatikan bagian yang lain. 

Arsitektur Distributed Data Warehouse
Distributed data warehouse terbentuk dari beberapa data mart yang diintegrasikan. Setiap data mart ini memiliki skema ETL yang terpisah, bisa jadi satu data mart dengan data mart lainnya berbeda, tetapi tidak menutup kemungkinkan dimana skema ETLnya sama, tergantung proses bisnis yang terjadi didalamnya. Disini kita mengenal local data warehouse dan global data warehouse. Dalam beberapa kasus, bagian data warehouse bisa berada di lingkungan terpusat (global) sekaligus terdistribusi (local). Contohnya, suatu perusahaan yang besar yang memiliki cabang yang tersebar di beberapa kota. Mereka membutuhkan global data warehouse sebagai tempat informasi yang dikumpulkan. Sedangkan local data warehouse diperlukan untuk menangani masalah bisnis yang terjadi ditiap cabangnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa distributed data warehouse ini memberikan otonomi kepada tiap local areanya untuk menjawab persoalan bisnisnya sendiri. Setiap local data warehouse, dalam hal ini data mart, dapat melakukan pekerjaannya dengan implementasi sendiri tanpa mengetahui apa yang sedang dilakukan data meart lainnya. Dalam distributed data warehouse ini, share informasi hanya dilakukan oleh local data warehouse dengan global data warehouse. Jadi tidak terjadi pertukaran informasi antar local data warehouse. Akan tetapi, disini semua data mart harus didesain untuk bekerja secara bersamaan menjadi satu warehouse yang utuh. 


MANAGEMENT DATA

1. Pendahuluan

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) merupakan upaya Departemen Kesehatan
untuk menyediakan data dasar berbasis masyarakat yang akan diselenggarakan dengan
sampel yang jauh lebih besar dari survei-survei kesehatan yang pernah dilaksanakan oleh
Badan Litbang Kesehatan.
Pelaksanaan Riskesdas 2007 yang dilaksanakan Badan Litbangkes terintegrasi
dengan Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 yang dilaksanakan Badan
Pusat Statistik, dalam hal penggunaan sampel dan bentuk instrumen yang sama. Sampel
Riskesdas sebanyak 280.000 RT yang meliputi seluruh wilayah provinsi di Indonesia
akan dikunjungi oleh tim pengumpul data kesehatan masyarakat. Dalam sampel tersebut,
apabila ada RT dengan kasus kematian dalam 1 tahun terakhir akan ditindak lanjuti
dengan studi mortalitas serta kurang lebih 10 persen RT dari sampel Riskesdas akan
diambil darah untuk berbagai pemeriksaan biomedis. Selain itu 30 kabupaten terpilih
diambil sampel urin pada anak usia 6-12 tahun dan dua rumah tangga diantaranya diambil
sampel garam.

Komponen manajemen data
Pada dasarnya program atau kegiatan manajemen data melibatkan tiga komponen utama
yakni:
- Sumber Daya Manusia (SDM)
- Proses atau prosedur
- Teknologi manajemen data
  Tahapan Kegiatan Manajemen Data
Kegiatan manajemen data dilakukan di dalam gedung dan di luar gedung.
Beberapa kegiatan manajemen data di dalam gedung dibagi menjadi tiga tahap, tahap
pertama dapat dilakukan setelah kuesioner dinyatakan siap sebagai instrumen
pengumpulan data dan daftar sampel wilayah telah ditentukan secara rinci. Kegiatan yang
dapat dilakukan pada tahap ini adalah: (1) Persiapan ruangan beserta instalasi listrik,
pembuatan jaringan, dan instalasi komputer yang akan digunakan untuk entry data.
Pembuatan program entry dan check alur program termasuk uji coba program entry
sistem jaringan serta penyusunan panduan entry data. (2) Pembuatan buku kontrol untuk
receiving-batching yang sesuai dengan daftar sampel yang digunakan. Dalam buku
kontrol tersebut tercantum nama Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan, nomor
kode sampel dan nomor urut rumah tangga sampel (Lihat Lampiran 1). Dalam daftar
sampel ini berfungsi untuk mencatat kuesioner hasil pengumpulan data, jumlah kuesioner
individu per RT dan jumlah RT yang berhasil diwawancarai pada setiap blok sensus.
Bagian JIIPP
3
Catatan ini bermanfaat untuk kontrol keluar masuknya kuesioner dari Tim Manajemen
Data, baik dari kabupaten, editor, maupun pengentri sehingga memudahkan untuk
memonitor status kuesioner. (3) Penyusunan Pedoman Editing dan Koding, yang akan
digunakan untuk para editor dalam memeriksa isian kuesioner apakah sudah sesuai
dengan alur dan memberikan kode-kode missing yang sudah disesuaikan dengan program
entry.
Manajemen data dalam gedung tahap kedua yang dapat dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan pengumpulan data di lapangan adalah (1) penerimaan kuesioner dari
Kabupaten. Penanggung Jawab Operasional (PJO) Kabupaten mengirimkan kuesioner
beserta dokumen lain seperti berkas pertanggungjawaban keuangan, form rekapitulasi,
dan lain-lain dalam satu paket. Tim Manajemen Data bagian receiving dan batching akan
memilah isi paket tersebut. (2) Proses editing, penomoran, entry, dan cleaning sementara
juga dapat dilakukan secara bertahap. Tahap ketiga manajemen data dalam gedung adalah
cleaning, imputasi data atau amputasi data jika diperlukan.
Manajemen data di luar gedung dilakukan pada saat pengumpulan data. Kegiatan
tersebut adalah editing awal oleh ketua tim atau supervisor dan melengkapi form-form
pendukung kuesioner.
Dalam Riskesdas 2007, tahapan manajemen data tersebut dilaksanakan pada tiga
tingkatan yaitu tingkat kabupaten, tingkat korwil, dan tingkat pusat. Secara lebih rinci
dapat dilihat sebagai berikut.



  

Hal-hal yang dilakukan sebelum pengumpulan data ke lapangan
  • Kuesioner digandakan oleh masing-masing kabupaten, jika tidak memungkinkan maka
          penggandaan dilakukan oleh provinsi.
  • Kuesioner dibagikan di TC kepada masing-masing Penanggung Jawab Teknis (PJT)Kabupaten sesuai dengan jumlah sampel yang akan dikumpulkan
  • PJT Kabupaten membagikan kuesioner yang telah siap kepada ketua tim
          pengumpulan data sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
  • Ketua tim pengumpul data membagikan kepada anggotanya.
         



Pert 5 (sambungan)

MANAJEMEN DATABASE

Hirarki Data Tradisional :
1. Elemen data / Field : suatu elemen data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
2. Record : gabungan sebuah elemen data yang terkait.
3. File : himpunan seluruh record yang berhubungan.

Aktifitas Manajemen Data :
1. Pengumpulan data ; data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input.
2. Integritas dan Pengujian ; data diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasi data tersebut.
3. Penyimpanan data dan pemeliharaan.
4. Keamanan data.
5. Organisasi data ; data disusun sedemikian untuk memenuhi kebutuhan user.
6. Pengambilan data ; data dibuat agar dapat digunakan oleh user yang berhak.

Dua jenis Penyimpanan Sekunder :
1. Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD) ;
Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst.
2. Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD) ;
Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.

Cara Mengolah Data :
1. Pengolahan Batch ;
Mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus.
2. Pengolahan On – Line ;
Setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya.
3. Sistem Real Time ;
Sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan perubahan waktu.
KONSEP DATABASE
Database : Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali.

Database Manajemen System ;
Suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan,mengubah,menghapus,memanipulasi dan memeperoleh data / informasi dengan praktis dan efisien.

Komponen Utama DBMS :
1. Hardware ; yang melakukan pemrosesan dan menyimpan database.
2. Data.
3. User , dapat diklasifikasikan menjadi :
 End User ;
 Pengguna aplikasi, yang mengoperasikan program aplikasi.
 Pengguna interaktif, yang memberikan perintah-perintah beraras tinggi (sintak-sintak query).
 Programmer aplikasi, yang membuat program aplikasi.
 Database Administrator, bertanggung jawab terhadap pengelolaan database.
4. Software, sebagai interface antara user dan database.

Perintah yang digunakan untuk mengelola dan mengorganisasikan data :
1. Data Definition Language ;
Perintah yang biasa digunakan oleh DBA untuk mendefinisikan skema ke DBMS.
Skema : deskripsi lengkap tentang struktur field, record dan hubungan data pada database.
Hal yang perlu dijabarkan dalam DBMS :
 Nama database.
 Nama file pada database.
 Nama field dan record.
 Deskripsi file, record dan field.
DDL juga digunakan untuk menciptakan, mengubah dan menghapus database.

Yang termasuk dalam kelompok DDL :
 CREATE ; membuat table.
 ALTER ; mengubah struktur table.
 DROP ; menghapus table.

2. Data Manipulation Language ;
Perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi dan mengambil data pada database.
DML dibagi menjadi 2 :
• Prosedural ; menuntut user menentukan data apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
• Non Prosedural ; menuntut user menentukan data apa saja yang diperlukan tetapi tidak perlu menyebutkan cara mendapatkannya.
Perintah yang termasuk dalam DML :
 SELECT ; memilih data.
 INSERT ; menambah data.
 DELETE ; menghapus data.
 UPDATE ; mengubah data.

Tugas – tugas Database Administrator :
1. Perencanaan database.
2. Penerapan database.
3. Operasi Database.
4. Keamanan Database.

Keuntungan Database Manajemen System :
1. Mengurangi pengulangan data.
2. Independensi data.
3. Memadukan data dari beberapa file.
4. Memanggil data dan informasi secara tepat.
5. Meningkatkan keamanan.

Kerugian Database Manajemen System :
1. Menggunakan software yang mahal.
2. Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
3. Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.

Senin, 08 November 2010

Pert 5

DATA BASE

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

 Database Oracle

Oracle merupakan software database yang banyak dipakai di perusahaan besar di seluruh dunia saat ini. Software ini juga banyak diminati oleh para konsultas pembuat aplikasi yang berkaitan dengan database. Sistem keamanannya yang handal membuat para professional yang berkecimpung dalam dunia database lebih memilih oracle sebagai perangkat untuk menunjang kegiatan bisnis mereka.
Disamping sistem security yang handal, Oracle merupakan software database yang bisa menampung serta mengelola data dengan kapasitas yang sangat besar serta dapat mengaksesnya dengan sangat cepat pula. Sintaks SQL nya yang hampir seluruhnya telah memenuhi standart ANSI-92 lebih memudahkan para programmer database dalam membangun aplikasi baik dari sisi ‘back end’ maupun dari sisi ‘front end’. Demikian pula bagi administrator yang berkecimpung dalam menangani administrasi database serta bertanggung jawab terhadap keamanan database akan merasa diuntungkan serta dimudahkan dengan software Oracle yang lebih ‘establish’ ini.
Oracle telah menyediakan fitur untuk mempartisi tabel, yang berfungsi agar tabel dapat dibagi menjadi beberapa kriteria, contohnya kita mempunyai tabel suplier, tabel customer, dll, guna dari partitioned table ini agar dapat memanajemen database yang berukuran besar, sehingga menjadi database yang lebih terstruktur. Fitur lain yang dimiliki oleh oracle adalah index. Secara umum, index digunakan untuk mempercepat perncarian data didalam tabel database relasional.

Dari suatu data yang besar, dipecah-pecah lagi per-bagian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pada gambar di atas, dari suatu data dibagi berdasarkan bulan.
Manfaat lain dari partitioning adalah tiap-tiap segment (partisi atau subpartisi) bisa ditaruh di tablespace yang berbeda, sehingga kita mendapat manfaat dari spreading (menyebar) tablespace, yaitu penyebaran I/O dan mengurangi resiko loss data karena tablespace corrupt.
Ada 3 metode utama partisi:
  1. Range partition
    Range partition adalah pembagian suatu tabel ke dalam beberapa bagian berdasarkan range (rentang) nilai tertentu. Range partition ini cocok digunakan pada kolom yang memiliki distribusi nilai yang merata.
  2. List partition
    Konsep pada list partition adalah data dikelompokkan berdasarkan nilai datanya. Cocok untuk kolom yang variasi nilainya tidak banyak. Misal data kota berdasarkan wilayah provinsi. List: Jember, Malang, Surabaya pada partisi Jawa Timur; Bandung, Cirebon pada partisi Jawa Barat. Jadi list partition ini berdasarkan list dari suatu segmen, sehingga data-datanya di list terlebih dahulu.
  3. Hash partition
    Penggunaan hash partition ini jika tidak cocok dengan RANGE ataupun LIST Partition. Penentuan “nilai mana di taruh di partisi mana” itu diatur secara internal oleh Oracle (berdasarkan hash value). Kenapa harus memaksakan memakai partisi sementara tidak cocok dengan RANGE ataupun LIST? Jika ingin mendapat manfaat dari filosofi PARTITIONING yang sebenarnya di mana data disebar ke segment-segment yang berbeda.
Dan 2 metode composite (gabungan):
  1. Composite range-list partition
    Konsep composite range-list partition ini menggabungkan partisi range dan list. Jika pada tabel mahasiswa, NIM dipartisi secara range, sedangkan untuk mendapatkan NIM sekian yang tinggal di wilayah provinsi Jawa Timur itu apa saja, maka menggunakan list. Jadi dipartisi kemudian di list berdasarkan kriteria tertentu.
  2. Composite range-hash partition
    Composite range-hash partition merupakan konsep menggabungkan range partition dan hash partition. Sehingga partisi-partisi yang telah dibuat berdasarkan range/rentang akan dipartisi lagi ke dalam beberapa bagian berdasarkan hash. 
 








KONSEP DATABASE DAN RDBMS
Relasional Database dan RDBMS

Sebelum membahas berbagai jenis perintah SQL akan lebih baik kalau kita bicara tentang Relational Database dan Relational Database Management System atau biasa di kenal dengan RDBMS.
Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship, sehingga sering kita baca diberbagai literatur, database didefinisikan sebagai “kumpulan dari sejumlah tabel yang saling hubungan atau keterkaitan”. Nah, kumpulan dari data yang diorganisasikan sebagai tabel tadi disimpan dalam bentuk data elektronik di dalam hardisk komputer. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database Management System atau dikenal dengan singkatan RDBMS sedangkan perintah yang digunakan untuk membuat tabel, isi, ubah dan hapus data disebut perintah SQL yang merupakan singkatan dari Structure Query Language. Jadi, setiap software RDBMS pasti bisa digunakan untuk menjalankan perintah SQL.
Sebenarnya fungsi RDBMS bukan cuma buat tabel, isi data, ubah dan hapus data, untuk manajemen data dalam skala besar dan agar bisa mendukung proses bisnis yang kontinyu dan real time suatu RDBMS dituntut untuk mempunyai kemampuan manajemen user dan keamanan data, backup dan recovery data serta kemampuan lainnya yang berkaitan dengan kecepatan pemrosesan data (performance).
Salah satu software RDBMS yang ada dipasaran saat ini dan cukup banyak digunakan adalah Oracle Database.

Berinteraksi dengan Database Oracle
Untuk mengakses data yang ada di database digunakan perintah SQL, perintah-perintah SQL ini ditulis atau diinput dengan tools yang sudah disediakan oleh Oracle yaitu SQL*PLus, iSQL*Plus dan SQL Developer. Perintah SQL dikelompokkan berdasarkan fungsinya sebagai berikut:
  1. Perintah untuk pendefinisian/pembuatan objek (Data Definition Language / DDL)
  • CREATE
  • ALTER
  • RENAME
  • DROP
  • TRUNCATE
       2.  Perintah untuk menampilkan data (Data Retrieval)
  • SELECT
     3.  Perintah untuk memanipulasi data (Data Manipulation Language /DML) 
  • INSERT
  • UPDATE
  • DELETE
  • MERGE
     4.  Perintah untuk mengontrol transaksi (Transaction Control Language /TCL)
  • COMMIT
  • ROLLBACK
  • SAVEPOINT
     5.  Perintah untuk mengatur wewenang atau privilege ( Data Control Language /DCL)
  • GRANT
  • REVOKE

User dan Schema Database 
Konsep user
Setiap orang yang akan mengakses ke suatu database Oracle harus memiliki database user account atau biasa dikenal dengan user name. Pada database Oracle, user ada didalam database artinya user merupakan bagian dari suatu database. Berbeda dengan konsep user yang ada di database lain seperti MySQL atau SQL Server 2000, pada kedua database tersebut user ada diluar database. Ilustrasi perbedaan konsep user antara database Oracle dengan database MySQL atau SQL Server 2000 bisa dilihat pada gambar berikut:
 
 
Jadi agar user bisa mengakses ke database database dibuat dulu user account-nya. User yang berhak membuat user account adalah user SYS atau user SYSTEM. User SYS dan SYSTEM adalah user yang sudah ada di dalam database dan mempunyai wewenang untuk melakukan administrasi database. User SYS dan SYSTEM dibuat bersamaan dengan proses membuat database. Jadi begitu anda selesai membuat database atomatis sudah ada user SYS dan SYSTEM.

Membuat User 
Ingat, tadi sudah disebutkan bahwa yang berhak untuk membuat user adalah user SYS atau SYSTEM atau user yang sudah diberi privilege untuk CREATE USER (tentang privilige akan dibahas tersendiri). Lakukan koneksi ke database sebagai user SYS. 

 
atau pada prompt SQL> ketik :
SQL> connect / as sysdba
Connected.
SQL>
2. Buat user BUDI dengan password ORACLE
SQL> CREATE USER budi
2 IDENTIFIED BY oracle
3 DEFAULT TABLESPACE users
4 QUOTA 10 M ON users;
3. Beri ijin user BUDI untuk login ke database, buat tabel dan buat index
SQL> GRANT CREATE SESSION,
2 CREATE TABLE,
3 CREATE INDEXTYPE
4 TO BUDI;
4. Lakukan koneksi ke database menggunakan user account BUDI
SQL> CONNECT budi
Enter password: ******
Connected.
SQL> show user
USER is “BUDI”

Membuat Tabel dan Mendefinisikan Constraint
Prasyarat :
  • Instalasi Software Oracle database sudah berhasil
  • Anda sudah membuat database Oracle
  • Sebaiknya anda baca Materi tentang User dan Schema
Membuat Tabel
Untuk belajar membuat tabel perhatikan struktur tabel di bawah ini :

Login sebagai user BUDI. (Catatatan: user BUDI sudah dibuat pada bahasan Materi tentang User dan Schema).
SQL> CONNECT budi
Enter password: ******
Connected.
Buat tabel PEGAWAI dan BAGIAN
SQL> CREATE TABLE PEGAWAI
2 (NIP NUMBER(4),
3 NAMA VARCHAR2(15),
4 JK CHAR(1),
5 EMAIL VARCHAR2(20),
6 GAJI NUMBER(10),
7 KODE_BAG NUMBER(2));
SQL> CREATE TABLE BAGIAN
2 (KODE NUMBER(2),
3 NAMA_BAGIAN VARCHAR2(20))

Mendefinisikan Constraint
Constraint adalah batasan atau ketentuan yang diterapkan di tabel untuk menjaga konsistensi dan integritas data. Ada 5 jenis constraint di Oracle, yaitu :
  • Primary Key
  • Unique
  • Not Null
  • Check
  • Foreign Key
Penggunaan dan cara mendefinisikan constraint adalah sebagai berikut:
Primary key
Defenisikan kolom NIP pada tabel PEGAWAI sebagai primary key.
SQL> ALTER TABLE PEGAWAI
2 ADD CONSTRAINT PK_PEGAWAI PRIMARY KEY (nip);
Defenisikan kolom KODE pada tabel BAGIAN sebagai primary key.
SQL> ALTER TABLE BAGIAN
2 ADD CONSTRAINT PK_BAGIAN PRIMARY KEY (kode);
Not Null
Definisikan kolom NAMA pada tabel PEGAWAI harus selalu diisi (Not Null)
SQL> ALTER TABLE PEGAWAI
2 MODIFY nama NOT NULL;

Check
Definisikan kolom JK (jenis kelamin) pada tabel PEGAWAI hanya boleh diisi oleh ‘L’ dan ‘P’
SQL> ALTER TABLE PEGAWAI
2 ADD CONSTRAINT ck_jk CHECK (JK IN (’L’,’P’));

Pastikan kolom GAJI pada tabel PEGAWAI minimal 1000000
SQL> ALTER TABLE PEGAWAI
2 ADD CONSTRAINT ck_gaji_1jt CHECK (GAJI >= 1000000);

Unique

        Pastikan data untuk kolom EMAIL pada tabel PEGAWAI tidak boleh ada yang sama (Unique)

SQL> ALTER TABLE PEGAWAI
2 ADD CONSTRAINT UQ_EMAIL UNIQUE(email);

Foreign Key
Definisikan agar kolom KODE_BAG pada tabel PEGAWAI selalu merujuk ke kolom KODE pada tabel BAGIAN. (pendefinisian Foreign Key)

SQL> ALTER TABLE PEGAWAI
2 ADD CONSTRAINT fk_kode_bag FOREIGN KEY (kode_bag)
3* REFERENCES bagian(kode);

Input Data ke dalam tabel

Prasyarat :
  • Anda sudah membaca dan menjalankan perintah-perintah yang ada di Materi tentang Membuat Tabel dan Mendefinisikan Constraint
  1. Perintah INSERT
Untuk mengisi data ke tabel digunakan perintah INSERT. Syntax perintah INSERT adalah sebagai berikut :
INSERT INTO table [(column [, column…])]
VALUES (value [, value…]);
Sebelum melakukan pengisian data dengan perintah INSERT, kita harus lihat dulu strukutr tabel yang akan kita isi, karena urutan kolom dalam perintah INSERT sangat penting.
Lakukan koneksi ke database dengan user BUDI
SQL> connect budi
Enter password: ******
Connected.
SQL>


Lihat, tabel apa saja yang dimiliki oleh user BUDI
SQL> SELECT table_name
2 FROM user_tables;
TABLE_NAME
————————-
PEGAWAI
BAGIAN
Lihat struktur tabel BAGIAN dan PEGAWAI



Input data dengan urutan kolom sesuai dengan struktur tabel
Isi tabel BAGIAN dengan data kode : 10, nama_bagian : ADMINISTRATION
SQL> INSERT INTO bagian(kode,nama_bagian) VALUES(10,’ADMINISTRASI’);
1 row created.
Sebenarnya jika kita akan memasukkan data dan kita sudah mengetahui struktur tabelnya dan data tersebut akan diinput urut sesuai nama kolom, maka nama kolom tidak perlu disebutkan. Dengan demikian maka penulisan perintah INSERT menjadi lebih sederhana, seperti dibawah ini :
SQL> INSERT INTO bagian VALUES(20,’MARKETING’);
1 row created.

Input data untuk kolom tertentu saja
Nama kolom perlu disebutkan jika kita akan mengisi nilai hanya ke beberapa kolom saja. Misalkan isi data PEGAWAI untuk kolom NIP: 100 NAMA: ‘EDWIN’, maka perintah INSERT ditulis sebagai berikut:
SQL> INSERT INTO pegawai (nip,nama) VALUES(100,’ANTON’);
1 row created.
Untuk kolom lain pada baris tersebut akan diisi dengan NULL(kosong).
Jika kita lihat, dengan menggunakan perintah INSERT untuk menginput satu baris data diperlukan satu perintah INSERT. Sebenarnya masih ada beberapa utility lain di Oracle yang bisa digunakan untuk memasukkan data ke tabel seperti External Table, SQL*Loader dan Data Pump. Utility itu nanti akan dibahas pada bagian tersendiri.
Untuk latihan dan nanti akan digunakan untuk materi selanjutnya, isi tabel BAGIAN dan PEGAWAI dengan data berikut :

– isi tabel BAGIAN
insert into bagian values(10,’Administrasi’);
insert into bagian values(11,’Penjualan’);
insert into bagian values(12,’Gudang’);
– isi data pegawai
insert into pegawai values(1000,’WIRA’, ‘L’,null,7000000,10);
insert into pegawai values(1100,’BUDI’, ‘L’,null,5000000,12);
insert into pegawai values(1200,’ERTIN’, ‘P’,null,4250000,10);
insert into pegawai values(1300,’NOVI’, ‘P’,null,5500000,11);
insert into pegawai values(1201,’AHMAD’, ‘L’,null,2575000,10);
insert into pegawai values(1202,’ESTI’, ‘P’,null,3000000,10);
insert into pegawai values(1305,’EDWIN’, ‘L’,null,3250000,11);
insert into pegawai values(1306,’AMRA’, ‘L’,null,3100000,11);
insert into pegawai values(1101,’TONO’, ‘L’,null,2250000,12);
insert into pegawai values(1102,’SUTEJO’,'L’,null,2750000,12);
insert into pegawai values(1301,’DIANA’, ‘P’,null,3000000,11);
insert into pegawai values(1302,’YULI’, ‘P’,null,2750000,11);
insert into pegawai values(1303,’RINA’, ‘P’,null,3100000,11);
insert into pegawai values(1304,’DHILA’, ‘P’,null,2500000,11);
insert into pegawai values(1103,’ZAENAL’,'L’,null,1800000,12);
commit;
Halaman

RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENDUKUNG APLIKASI WEB DATABASE
Tujuan…
  • Pengenalan konsep Relational Database Management System (RDBMS)
  • Pengenalan konsep Web Database
  • Memberikan contoh Web Database programming menggunakan PHP dan  MySQL

What Is Data…???
►Data merupakan kumpulan/himpunan fakta dari suatu obyek
Fakta Yang Mungkin Dikumpulkan

•Nama pohon

•Jenis pohon

•Umur pohon

•Jumlah produksi

•Harga per kilogram dipasaran, dll


Data – Aplikasi Komputer – Informasi

Database ???
►Kumpulan data
►Tersimpan dalam suatu tempat
►Dapat digunakan secara bersama

Secara Digital !!!
►tersimpan dalam bentuk file
►tersimpan dalam database server
►diakses secara bersama melalui jaringan komputer

Dalam sistem informasi, penerapan database tidak hanya ditinjau dari sisi ketersediaan data, Tetapi juga dilihat dari isi…
• keamanan data
• konsistensi data
• validitas data
• reliablilitas system

Database Management
system basisdata yang mamiliki kemampuan menajemen untuk menjamin ketersediaan, keamanan, reliabilitas, konsistensi dan validitas data
HIMPUNAN
Kumpulan dari object yang berbeda (diskrit) yg digunakan untuk mengelompokkan sejumlah objek (yg disebut dg elemen, unsur atau anggota)

Relation DBMS
  • DBMS yg menggunakan metode relasi didasarkan pada teori himpunan untuk mengorganisasikan data
  • data dikumpulkan dalam sejumlah object yang disebut dengan tabel
  • Sebuah tabel memiliki sejumlah kolom (yang disebut dengan field, tuple, item, atau attribute) dan baris untuk mengorganisasikan data yang ada
  • Dimungkinkan adanya lebih dari satu relasi dlm satu tabel
  • Dapat meminimalkan redundancy data & menjaga konsistensi data

Database design menggunakan Entity Relationship Diagram

Web Database
Web merupakan satu set aplikasi komunikasi dan system perangkat lunak yang mempunyai karakteristik :

  1. terletak dalam internet host dan client
  2. menggunakan protocol TCP/IP
  3. menggunakan bahasa Hypertext Markup Language (HTML)
  4. mampu melakukan komunikasi data dua arah
  5. client dapat mengakses informasi text, gambar dan suara
  6. menggunakan Uniform Resource Locators (URL)
  7. untuk mengakses server dapat menggunakan http, ftp, dan telnet.

Web database merupakan system penyimpanan data yang dapat diakses oleh aplikasi database yang mendukung teknologi Web

PHP & MySQL
►bahasa scripting yang menyatu dengan HTML
►dijalankan pada server side
Hello World
echo ‘Hello World…’;
?>

MySQL

►Open Source SQL database management system
►relational database
►mampu menyimpan data dalam skala yang sangat besar
►dikembangkan, didistribusikan dan disuport oleh MySQL
►menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa standardnya