Sabtu, 06 November 2010

pert 4

COMUNICATION AND NETWORK

DEFENISI
Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
(Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
TUJUAN KOMUNIKASI
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
  1. Penginterpretasian.
  2. Penyandian.
  3. Pengiriman.
  4. Perjalanan.
  5. Penerimaan.
  6. Penyandian balik.
  7. Penginterpretasian.
Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.
Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
  1. Perspektif psikologis.
  2. Perspektif mekanis.
Perspektif Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal.
Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal.
Komunikasi ini dibedakan :
  1. Proses komunikasi primer.
  2. Proses komunikasi sekunder.
  3. Proses komunikasi linier.
  4. Proses komunikasi sirkular.
Proses Komunikasi Primer
Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media.
Proses Komunikasi Sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Proses Komunikasi Linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Proses Komunikasi Sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.
Kesimpulan adanya proses komunikasi:
  1. Komunikasi bersifat dinamis.
  2. Tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis.
  3. Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat.
  4. Pesan komunikasi tidak harus diterima.
  5. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.
 Dasar Komunikasi 

Bentuk Dasar Komunikasi

Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Mari kita bahas satu persatu :

 Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).

Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Maksud disini, mengapa kita harus mengenal budayanya? karena, setiap daerah memiliki budayanya sendiri2, misal di arab tanda acungan JEMPOL adalah tanda berhenti, sedangankan di indonesia tanda acungan jempol adalah mengatakan OKE.

Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal adalah :

1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
2. menunjukan peraaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)
3. menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
4. menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.

Dalam berbagai studi, komunikasi verbal dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):

a. Kinesics, yaitu komunikasi verbal yang ditunjukan dengan gerakan tubuh :

1. Emblems, merupakan sebuah isyarat yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang amerika merupakan Victory atau kemenangan
2. Illustrators, merupakan sebuah gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya seseorang, Gemuk langsingnya seseorang
3. Affect Display, Merupakan isyarat yangbiasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah senang, wajah bete, wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan.
4. Regulators, Suatu gerakantubuh yang biasanya terjadi di daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala.
5. Adaptory, suatu gerakan tubuh yang menunjukan kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2, mengepalkan tinju.

b. Gerakan Mata (eye gaze)

Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih, senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda.

c. Sentuhan (Touching)

Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan :

1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan, atau keakraban.
2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan.
3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.

d. Paralanguage

Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan. Contoh : ketika sang suami memanggil dengan mesra “sayaang..” maka sang istri sudah mengetahui bahwa suaminya memanggil dia.

E. Diam

Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif.

F. Postur Tubuh

Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara “branding”. Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :

1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai sikap ambisius, pintar dan kritis
2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif
3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.

G. Warna

Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah, putih suci.

H. Bunyi

Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.

I. Bau

Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda dengan wewangian makanan.

Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).

ORAL COMMUNICATION :

a. Berbicara

Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.

Keunggulan Berbicara :

* Tidak Merepotkan
* Waktu yang diperlukan lebih sedikit
* Tidak memerlukan bentuk komposisi yang baku
* tidak perlu menulis, tidak perlu mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil)
* Langsung diterima komunikasn
* Ditunjang mimik wajah dan gerak tubuh
* Feedback langsung dapat terlihat

Kekurangan :

* Karena bersifat spontan, maka kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi, brsifat selintas bagi audiens.
* Jika orang lain sedang berbicara dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.
* Audiens seringkali melihat orang berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.

Meningkatkan Efektifitas Berbicara :

* Pengucapan yang jelas
* bahasa yang lugas/dan mudah dimengerti
* kecepatan pengucapan yang wajar
* nada dan volume yang tepat
* suasana yang menunjang
* cara penyampaian yang tepat (Sesuaikanlah audiens anda, seperti : ngomong dengan petani. maka anda tidak akan memakai jas atau pakaian dugem, bersifatlah low profile, dan berusaha ber empati dengan petani tersebut).

Faktor yang mempengaruhi kelancaran berbcara (Wursanto dalam Haryani, 2001:237)

* Pengetahuan, seseorang yang mempunyai pengetahuan dan wawasan luas biasanya tidak akan kehabisan kata-kata dalam berbicara. Maka dari itu, banyaklah baca, menonton TV, internet browsing di situs2 informatif, sehingga apa yang anda bicarakan pun akan mempunyai relevansi satu sama lain. Karena sesungguhnya komunikasi itu adalah ilmu yang sangat luas. Dimana segala sesuatu mempunyai unsur informasi, mulai dari fisika sampai ke budaya.
* Intelegensia, Intelegensi sangat berpengaruh, dengan intelegnsi yang tinggi kita dapat dengan cepat menemukan relevansi antar satu fenomena dengan fenomena lainnya.
* Kepribadian, Orang yang mempunyai pengetahuan luas dan intelegensi yang tinggi belum tentu bisa berbicara dengan baik jika ia mempunyai kepribadian yang pemalu dan menutup diri. Maka dari itu, sikap percara diri seseorang sangat penting untuk menambah kelancaran berbicara
* Pengalaman, Pengalaman berbicara menyebabkan seseorang lebih lancar berbicara. Sampai terkadang, orang berbicara sudah mengalir dengan sendirinya seperti menyetir mobil. Lihat saja contoh pada ulama ulama yang suka berdakwah. Jika kalian perhatikan satu ulama, di 5 tempat berdakwah, apa yang mereka katakan terkadang sama. Bak air mengalir. atau pun dosen, merkea juga sudah berpengalaman, jadi untuk berbicara, sudah tinggal menyiapkan badan.
* Biologis, hal iniberhubungan dengan kelengkapan ronggamuut. Misal, kelainan rahatm bibir, gigi, sehingga membuat seserorang menjadi kurang percaya diri, misal : menjadi gagap, atau pun perkataan yang keluar tidak jelas.

b. Menyimak (Listening)

Menyimak atau listinening, adalah kegiatan seseorang yang bersifat fisikal dimana seseorangmenerima, memperhatikan, serta memahamai suara (Barker dalam Haryani, 2001-242). Menyimak secara efektif merupakan kerja aktif dari pikiran kita. Sehingga dalam menyimak kita harus mempunyai konsentrasi yang penuh. Tidak hanya indra pendengaran saja yang bekerja, melainkan juga pikiran kita.

Proses Menyimak :

* Mendengarkan (hearing), dimana seseorang menerima suara melalui indera pendengaran. seseorang perlu mendengar sebelum menyimak
* Memperhatikan (attention), mengapa dalam menyimak kita perlu berkonsentrasi penuh. Karena untuk kita dapat menyimak secara efektif, begitu banyak noise disekeliling yang mengganggu. Misal kita sedang ada di kelas untuk memperhatikan dosen. Kadang tergangu dengan teman sebelah yang malah asik curhat atau smsan.
* Memahami (understanding), kedua tahap diatas belum sampai kepada proses menyimak yang efektif, untuk dapat menyimak selain mendengar dan memberikan atensi, kita juga harus menyerap pesan yang tersalur dalam ruang tersebut.
* Mengingat (Remembering), ketika kita sudah melewati proses memahami pesan, maka kita harus mengingat. sehingga informasi yang masuk dapat menjadi bagian dari retensi (memori jangka panjang)
* Mengevaluasi (evaluating), dalam tahapan evaluasi, penerima pesan akan membedakan mana yang fakta atau opini. Dalam proses ini, listener akan mempunyai pertimbangan dan akan melakukan selektivitas tentang pesan yangharusnya masuk dan harus dibuang. Pesan akan dipilah dan tidak akan di serap semuanya. Ini tergantung kepada FOR dan FOE (Frame of Refernce and Field of Experience).
* Menanggapi (Responding), dalam menanggapi pesan, maka akan terdapat suatu umpan balik ataupun feedback. Tapi dalam hal ini feedbacknya juga dapat bersifat verbal atau nonverbal. Misal, responder menanggapi pesan dengan diam, kita tidak tau apakah ia benar-benar mengerti atau justru tidak mengerti. atau pun ada responder yang sangat aktif dan kritis.

Hambatan Menyimak :

1. Fakttor lingkungan (noise) : Suara, Jarak
2. Sumber Pesan, ini harus diperhatikan, karena dalam menyimak kita terkadang selektif melihat pembicara. Mungkin saja karena faktor pribadi, atau karena si sumbernya sendiri terlihat tidak kredibilitas dengan mengeluarkan banyak suara seperti “Eh.. Um..”
3. Pesan : Pesan atau materi baru yang sukar akan membuat pendengar mengalami kesulitan. Misalnya, kita memberikan kursus bahasa jepang kepada ibu-ibu yang sudah tidak efektif lagi untuk belajar. Maka pesan pun akan sulit di tangkap
4. Individu Penymak : Kondisi Fisik, kebutuhan, kebiasaan, Tanggung jawab.

Membaca

Prinsip-prinsip membaca

1. Speed (Kecepatan), kecepatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat), namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita dapat membacanya selintas.
2. Comprehension (Pemahaman), pemahaman terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.
3. Efisiensi, Dalam membaca kita harus memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut.
4. Retensi (penyimpanan dalam ingatan tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan. Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita.

Empat Cara Membaca agar Efisien :

1. Carefull Reading : bahan bacaan komplek, komperhensif, dan long term retention.
2. Rapid Reading : Bahan bacaan sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang
3. Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke perspektif menyeluruh
4. Scanning : Mencari data dan fakta tertentu.

Efisiensi :

* Konsentrasi
* Menggerakan Mata
* Duduk dengan tenang
* Jangan biarkan ada noise factor
* Garis bawahi yang penting
* Buat Ulasan
* Mengontrol faktor Pribadi
* Mengontrol faktor lingkugan

Cara membaca :

1. Titian Jembatan (Buatlah sebuat Jembatan Ingatan seperti MEJIKUHIBINIU)
2. Set priorities, buatlah apa yang kita baca menjadi prioritas kita
3. Berpikir
4. Mengulang-ulang

Menulis

Dalam Written Communication, Perhatikan :

1. alat tulis, kertas, dll
2. bentuk penulisan, warna dan huruf
3. bahsa dan gaya penulisan
4. percetakan yang memadai

Jenis komunikasi
Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks di sini berarti semua factor di luar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari; pertama, aspek yang bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu, jumlah peserta komunikasi, alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, dll. Kedua, aspek psikologis, seperti sikap, kecenderungan, emosi peserta komunikasi, dll. Ketiga, aspek social, seperti norma kelompok, karakteristik budaya, dll. Keempat, aspek waktu, yakni kapan komunikasi berlangsung.
Banyak pakar yang mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya. Istilah-istilah lain juga lazim digunakan untuk merujuk pada konteks ini, yaitu istilah tingkat, bentuk, keadaan, cara, dan jenis. Indikator yang paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi adalah berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenalah;
  1. Komunikasi pribadi/personal
  2. Komunikasi kelompok
  3. Komunikasi Antarbudaya
  4. Komunikasi massa
  • Komunikasi Pribadi/personal
Komunikasi pribadi (personal communication) adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Tatanan komunikasi ini terdiri dari dua jenis, yaitu komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi.
  • Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal communication)
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang tersebut berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Biasanya Komunikasi intrapribadi berlangsung ketika seseorang melakukan kegitan perenungan, perencanaan dan penilaian kepada diri sendiri.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri sendiri diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi diri, dan berimajinasi secara kreatif
Mampu berdialog dengan diri sendiri, menunjukkan bahwa berarti kita mampu mengenali diri kita. Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
  • Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
Komunikasi Antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa umpan balik.
Komunikasi antarpribadi dinilai lebih ampuh dibandingkan dengan komunikasi intrapribadi, sebab kegitan komunikasi antarpribadi memiliki keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan.
Menurut sifatnya komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis:
1)      Komunikasi diadik, yaitu komunikasi yang berlangsung antara dua orang.
2)      Komunikasi triadik, yaitu komunikasi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, satu orang sebagai komunikator dan dua orang lagi sebagai komunikan.
Dalam komunikasi antar personal, diperlukannya keterampilan khusus dalam upaya meningkatkan efektivitas dari kegitan komunikasi tersebut. Dalam hal ini Kris Cole pada tahun 2005 merinci inti dari keterampilan komunikasi antar personal, meliputi:
  • Komunikasi yang jelas. Gagasan cemerlang dan instruksi-instruksi penting dari seseorang menjadi percuma kalau tidak dipahami orang lain. Sementara itu lebih dari 75 persen waktu kita dialokasikan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Karena itu keterampilan komunikasi antar personal menjadi sangat penting.
  • Asertiv dan empati. Kita bekerja dengan dan atau melalui orang lain. Jadi setiap pernyataannya harus mudah dipahami dan dimengerti orang lain seperti juga  dia mampu melihat sesuatu dari pikiran atau pandangan orang lain tersebut.
  • Integritas. Ciri-ciri orang yang memiliki keterampilan komunikasi antar personal biasanya bekerja dengan jujur dan menghargai orang lain, yang berpegang pada etika, dan sistem nilai. Orang-orang dengan integritas tinggi melakukan sesuatu sejalan dengan yang mereka katakan. Satunya kata dengan perbuatan, menghindari kecurangan, dan membangun kejujuran. ”Say what they mean and mean what they say”.
  • Mendorong dan memotivasi. Kemampuan seseorang dalam mendorong dan memotivasi serta meningkatkan semangat orang lain dalam mencapai hasil terbaik. Sesuatu yang terbaik adalah aset yang tinggi nilainya.
  • Respek pada orang lain. Kita harus menghormati orang lain dalam hal perasaan, gagasan, aspirasi, dan kontribusi untuk organisasi dan luar organisasi.
  • Mampu sebagai pemain tim dan bekerjasama secara efektif. Seseorang yang mampu bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif di dalam organisasi dan luar organisasi.
  • Komunikasi Kelompok
Dalam buku Human Communiation, A Revisian of Approaching Speech/Comumunication, Michael Burgoon dan Michael Ruffner  memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu yang bertujuan memperoleh maksud yang dikehendaki seperti berbagai informasi, dan pemecahan masalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit jumlahnya (kelompok kecil), bisa juga yang jumlahnya banyak (kelompok besar).
  • Komunikasi kelompok kecil
Yang dimaksud kelompok kecil dalam konteks ini adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu dengan lainnya, dan memandang mereka bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi ini ditujukan kepada kognisi komunikan, berlangsung secara dialogis (sirkular) dan kelompoknya bersifat homogen. Misalnya keluarga, tetangga, kelompok diskusi, dll.
  • Komunikasi kelompok besar (komunikasi publik)
Merupakan komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu per satu. Komunikasi ini ditujukan kepada afeksi komunikan, hanya komunikan yang aktif, sedangkan yang lain cenderung pasif, umpan balik yang komunikator berikan sangat terbatas, hanya sekedar tepuk tangan dan sorakan serempak. Komunikasi publik juga berlangsung secara linier, dan kelompoknya bersifat heterogen. Misalnya Sidang DPR, pidato Hitler di Stadium Neurenberg semasa Perang Dunia II.
Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih sulit dan lebih formal dari pada komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok kecil, karena komunikasi public menuntut persiapan penyampaian pesan yang cermat, keberanian, dan keberanian menghadapi sejumlah besar orang.
  • Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara orang-orang dari kultur(budaya) yang berbeda-beda antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai, atau cara berprilaku cultural yang berbeda. Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Bentuk-bentuk komunikasi antar budaya:
  • Komunikasi antar budaya
Contoh: antara orang Cina dengan orang Portugis
  • Komunikasi antar ras
Contoh: Antar orang kulit orang kulit hitam dengan orang kulit putih.
  • Komunikasi antar etnis
Contoh: Antara orang Amerika keturunan Itali dengan orang Amerika keturunan Jerman.
  • Komunikasi antar bangsa
Contoh: Antara bangsa Indonesia dengan bangsa Malaysia.
  • Komunikasi antara subkultur yang berbeda
Contoh: Antara Dokter dengan Pengacara.
  • Komunikasi antar kelompok agama
Contoh : Antara orang Islam dengan orang Yahudi
  • Komunikasi antara subkultur dan kultur domain
Contoh : Antara kaum manula dan kaum muda.
  • Antar jenis kelamin
Contoh : Antara Pria dan Wanita
Unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya adalah konsep-konsep tentang ‘kebudayaan’ dan ‘komunikasi’.  Hal ini ditekankan oleh Sarbaugh (1979) yang menyatakan bahwa pengertian tentang komunikasi antarbudaya memerlukan suatu pemahaman tentang konsep-konsep komunikasi dan kebudayaan serta adanya saling ketergantungan antar keduanya.  Saling ketergantungan ini dapat terbukti apabila disadari bahwa:
  • Pola-pola komunikasi yang khas dapat berkembang atau berubah dalam suatu keompok kebudayaan tertentu.
  • Kesamaan tingkah laku antara satu generasi dengan generasi berikutnya hanya dimungkinkan berkat adanya sarana-sarana komunikasi.
Sementara Smith (1966) menerangkan hubungan yang tidak terpisahkan antara komunikasi dan budaya sebagai berikut:
  • Kebudayaan memacu timbulnya suatu kode atau kumpulan peraturan yang dipelajari dan dimiliki bersama.
  • Untuk mempelajari dan memiliki bersama diperlukan komunikasi, sedangkan komunikasi memerlukan kode-kode dan lambang-lambang yang harus dipelajari dan dimiliki bersama..
Unsur-unsur sosial budaya yang tidak dapat dipisahkan dalam komunikasi adalah:
  • Sistem keyakinan, nilai dan sikap.
  • Pandangan hidup tentang dunia.
  • Organisasi sosial.
Pengaruh ketiga unsur kebudayaan tersebut pada makna untuk persepsi terutama pada aspek individual dan subjektifnya.  Kita semua mungkin akan mlihat suatu objek atau peristiwa sosial yang sama dan memberikan makna objektif yang sama, tetapi makna individualnya tidak mustahil akan berbeda. Misalnya orang Amerika dengan Arab sepakat menyatakan seseorang wanita berdasarkan wujud fisiknya.  Tetapi kemungkinan besar keduanya akan berbeda pendapat tentang bagaimana wanita itu dalam makna sosialnya.  Orang Amerika memandang nilai kesetaraan antara pria dengan wanita, sementara orang Arab memendang wanita cenderung menekankan wanita sebagai ibu rumah tangga.
  • Komunikasi Massa
Komunikasi Massa ialah komunikasi melalui media massa, seperti surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah banyak dan menggunakan media.
Karakteristik komunikasi massa :
  • Komunikasi massa bersifat umum
Pesan komunikasi yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.
  • Komunikan bersifat heterogen
Komunikan terdiri dari individu-individu yang beraneka ragam dalam jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, dan lain sebagainya.
  • Media massa menimbulkan keserempakan
Maksudnya adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
  • Hubungan komunikator-komunikan bersifat nonpribadi
Hal ini disebabkan karena komunikan yang anonym dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat nonpribadi timbul karena penyabaran teknologi secara massal.
  • Komunikasi massa berlangsung satu arah (linier)
Tidak adanya arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain seorang komunikator tidak mengetahui tanggapan atau umpan balik dari komunikan, yang dimaksud dengan “tidak mengetahui” dalam konteks ini adalah tidak mengetahui pada saat proses komunikasi berlangsung.
  • Komunikator melembaga
Komunikator pada komunikasi massa tidak berdiri sendiri, namun merupakan suatu lembaga atau organisasi.

BENTUK KOMUNIKASI

D. Bentuk-Bentuk Komunikasi (3)

1. Bentuk Komunikasi berdasarkan prosesnya

a. Komunikasi langsung
  • Komunikasi langsung tanpa menggunakan alat.
  • Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita. A------><-------B
b. Komunikasi tidak langsung
  • Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll. Contoh : "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA"
  • Komunikasi bermedia dibagi menjadi (2), yaitu :
(i). Komunikasi bermedia massa, dengan menggunakan sarana seperti :
  • Televisi
  • Surat Kabar
  • Radio
  • Bioskop
(ii). Komunikasi bermedia nirmassa, dengan menggunakan media seperti :
  • Surat
  • Telepon
  • Telegram
  • Teleks

Nb. : Perbedaan komunikasi bermedia massa dan nirmassa terletak pada banyak sedikitnya penerima.


2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :

a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.

Komunikasi masa yang baik harus :
  • Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
  • Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
  • Bentuk gambar yang baik
  • Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
b. Komunikasi kelompok Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik. Misalnya : Perawat----><------- Pengunjung pukesmas

c. Komunikasi Perorangan adalah Komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon misalnya : Perawat------><----- Pasien


3. Bentuk Komunikasi Berdasarkan arah pesan :

a. Komunikasi satu arah; Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, dalam hal ini misalnya radio A------------------>B

b. Komunikasi timbal balik; Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.

HAMBATAN  KOMUNIKASI


1. Hambatan dari Proses Komunikasi
  • Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
  • Hambatan dalam penyandian/simbol
  • Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
  • Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
  • Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
  • Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
  • Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2.Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.


Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi
  1. Membuat suatu pesan secara berhati-hati,
tentukan maksud dan tujuan komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
  1. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus berusahadapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
  2. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan,
Cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan baik agar mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai harapan.

NETWORK/JARINGAN

Definisi Jaringan
Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan- pesan, saling terkait satu dengan lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan,menggali dan saling berbagi-pakai terhadap informasi yang tersedia. Pada umumnya yang dihubungkan oleh jaringan terdiri dari komputer mikro, terminal, printer dan media penyimpan data, serta perangkat jaringan lainnya. Jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Local Are Network (LAN)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Komponen Jaringan
Secara umum suatu jaringan terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini : 
NIC (Network Interface Card)
Router
Modem
Hub
Switch
Bridge
Repeater 
  1. NIC atau kartu antarmuka jaringan atau kartu jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server.NIC berfungsi untuk menghubungkan antara komputer dengan kabel jaringan yang terpasang secara fisik. Pemasangan card ini dihubungkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI bahkan pada beberapa motherboard komputer NIC sudah terpasang secara onboard. Dalam komputer notebook NIC kadang-kadang
dipasang pada slot PCMCIA. Secara umum NIC tersedia untuk kabel Coaxial dan
kabel Twisted-pair.
Router
Router adalah perangkat yang dapat digunakan untuk menghubungakn dua jaringan local yang mempunyai protocol sama pada lapisan jaringan OSI sedangkan protocol pada lapisan fisik dan link berbeda. Jadi fungsi utama Router digunakan untuk pengiriman data jika terdapat perbedaan dalam beberapa bagian protokol. Perbedaan dari beberapa bagian protokol ini terjadi pada hubungan antar jaringan LAN dengan LAN dalam suatu WAN (Wide Area Network). Router ini menghubungkan antar LAN tersebut.
Modem
Modem (Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman data pada jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data dilakukan secara serial dlam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip dasar modulasi. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat sinyal digital mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh redaman maupun derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog meskipun mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama pengiriman tetapi hal ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi.
Hub
Hub meupakan pusat koneksi semua node pada jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lain melalui hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolan serta pengembangan jaringan.
Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah dan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil. Meskipun
terhubung dengan jaringan yang bebeda pada masing-masing port, switch dapat
memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan.

Bridge

             Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan besar dalam dua jaringan yang lebih kecil. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparan terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan diawasi oleh bridge dan langsung cross ke host yang dituju.

Repeater
Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat atau sinyal jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima serta memancarkannya kembali isyarat tersebut. Repeater apa berupa alat yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Repeater juga berfungsi untuk mempebesar batasan panjang satu segmen.
Piranti Lunak
Secara garis besar piranti lunak dari komponen jaringan itu ialah sebagai berikut :
Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan untuk saat ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah Microsoft Windows Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows XP.
Bagi Anda yang ingin membangun jaringan kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP, Windows Vista atau Windows 2000 Professional.


Definisi Jaringan
Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan- pesan, saling terkait satu dengan lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan,menggali dan saling berbagi-pakai terhadap informasi yang tersedia. Pada umumnya yang dihubungkan oleh jaringan terdiri dari komputer mikro, terminal, printer dan media penyimpan data, serta perangkat jaringan lainnya. Jaringan komputer terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Local Are Network (LAN)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Komponen Jaringan
Secara umum suatu jaringan terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini :
NIC (Network Interface Card)
Router
Modem
Hub
Switch
Bridge
Repeater
NIC
NIC atau kartu antarmuka jaringan atau kartu jaringan merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server.
NIC berfungsi untuk menghubungkan antara komputer dengan kabel jaringan yang terpasang secara fisik. Pemasangan card ini dihubungkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI bahkan pada beberapa motherboard komputer NIC sudah terpasang secara onboard. Dalam komputer notebook NIC kadang-kadang
dipasang pada slot PCMCIA. Secara umum NIC tersedia untuk kabel Coaxial dan
kabel Twisted-pair.
Router
Router adalah perangkat yang dapat digunakan untuk menghubungakn dua jaringan local yang mempunyai protocol sama pada lapisan jaringan OSI sedangkan protocol pada lapisan fisik dan link berbeda. Jadi fungsi utama Router digunakan untuk pengiriman data jika terdapat perbedaan dalam beberapa bagian protokol. Perbedaan dari beberapa bagian protokol ini terjadi pada hubungan antar jaringan LAN dengan LAN dalam suatu WAN (Wide Area Network). Router ini menghubungkan antar LAN tersebut.
Modem
Modem (Modulator Demodulator) berfungsi sebagai media untuk pengiriman data pada jarak jauh atau data pada jaringan global. Proses pengiriman data dilakukan secara serial dlam bentuk pulsa analog frekuensi tinggi dengan prinsip dasar modulasi. Untuk pengiriman jarak jauh digunakan sinyal analog mengingat sinyal digital mempunyai jarak jangkau yang pendek sebagai akibat pengaruh redaman maupun derau pada media pengirimannya, sedangkan pada sinyal analog meskipun mempunyai kelemahan yakni terpengaruh oleh derau selama pengiriman tetapi hal ini dapat diatasi dengan pengiriman pada frekuensi tinggi.
Hub
Hub meupakan pusat koneksi semua node pada jaringan. Semua peralatan jaringan dihubungkan satu dengan yang lain melalui hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolan serta pengembangan jaringan.
Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah dan untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil. Meskipun
terhubung dengan jaringan yang bebeda pada masing-masing port, switch dapat
memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan.
Bridge
Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan besar dalam dua jaringan yang lebih kecil. Bridge juga berfungsi sebagai MAC relay. Bridge juga transparan terhadap IP, artinya apabila suatu host mengirim IP datagram ke host yang lain, IP tidak akan diawasi oleh bridge dan langsung cross ke host yang dituju.
Repeater
Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat atau sinyal jaringan yang melintasinya. Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat yang diterima serta memancarkannya kembali isyarat tersebut. Repeater apa berupa alat yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh standar kabel yang digunakan. Repeater juga berfungsi untuk mempebesar batasan panjang satu segmen.
Piranti Lunak
Secara garis besar piranti lunak dari komponen jaringan itu ialah sebagai berikut :
Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft Windows XP dan WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa menggunakan Microsoft Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000 Professional, karena pada prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa digunakan. Disarankan untuk saat ini sebaiknya sistem operasi server yang digunakan adalah Microsoft Windows Server 2003 dengan client Windows Vista atau Windows XP.
Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan bebas. Namun saya menyarankan gunakan beberapa aplikasi saja, seperti untuk mengolah kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik yang diperlukan. Selain aplikasi tersebut Anda juga bisa menambah aplikasi lain apabila komputer Anda dilengkapi Scaner. Aplikasi yang saya maksud adalah aplikasi yang mendukung pengolahan gambar hasil scaner tersebut.
Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows Vista, Windows XP, sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS) dan ICF (Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa menggunakan apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.
Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan dengan Internet. Sehingga dengan program ini pemakai atau semua user bisa menggunakan fasilitas seperti browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

Microsoft Internet Explorer
Microsoft Outlook
Windows Messanger

MACAM-MACAM SERVER
Suatu jaringan komputer dengan banyak komputer memerlukan suatu server
yang bertugas untuk menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh client. Banyak
layanan yang diberikan sediakan oleh server tergabtung dari kebutuhan dan tujuan
suatu jaringan komputer itu dibentuk. 
Berikut ini dijelaskan macam-macam server :

SambaServer

Samba merupakan implementasi dari protokol SMB (Server Message Block) pada sistem UNIX. Protokol ini digunakan MS Windows NT untuk file dan Printing Sharing Service. Dengan mengaktifkan samba pada mesin Linux, maka suatu jaringan komputer dapat berbagi file dan printer dengan Windows 95/98 atau pun Windows NT. Dengan kata lain, dengan menjalankan samba maka server Linux dapat tampak seperti Windows NT Server bagi mesin Windows lainnya. Pada Linux dapat me-mounting direktori yang di-share pada Windows dan juga dapat mengakses secara langsung direktori tersebut. Sedangkan pada Windows, juga dapat melihat direktori yang di-share berupa icon yang terdapat dalam Network Neighborhood.
FTPServer
FTP server merupakan suatu server yang menyediakan layanan pengaksesan file dengan format seperti pada DOS. Pada FTP Server terdapat beberapa direktori yang setiap direktori berisi beberapa file.
DNS Server
DNS Server bertugas menerjemahkan IP Address ke sebuah nama alamat dan sebaliknya dari nama alamat ke IP Address. DNS Server memberikan nama sebuah komputer dalam suatu jaringan komputer, sedangkan dalam internet nama yang diterjemahkan oleh DNS Server merupakan IP Address dimana web dapat diakses.
Web Server
Web Server bertugas untuk menyediakan web yang berisi bermacam- macam file untuk diakses oleh komputer-komputer yang berada dalam suatujaringan.
Mail server
Mail Server adalah program daemon yang bekerja menampung dan mendistribusikan email dalam suatu jaringan. Protokol yang umum digunakan antara lain protokol SMTP, POP3 dan IMAP. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) digunakan sebagai standar untuk menampung dan mendistribusikan email, sedangkan POP3 (Post Office Protocol v3) dan IMAP (Internet Mail Application Protocol) digunakan agar user dapat mengambil dan membaca email secara remote yaitu tidak perlu login ke dalam sistem shelll mesin mail server tetapi cukup menguhubungi port tertentu dengan mail client yang mengimplementasikan protocol POP3 dan IMAP.
Proxy Server
Proxy Server menyediakan layanan untuk menerima permintaa akses data dari client lalu meneruskannya ke alamat yang dituju, kemudian menyimpan data dari alamat tersebut. Apabila client ingin mengakses data yang sama dari alamat yang sama maka proxy server tidak perlu meneruskan ke alamat yang dituju akan tetapi cukup sampai pada data dari alamat yang sudah disimpan sebelumnya
DHCP adalah server yang berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada client berupa ip jadi client tidak perlu mengeset ip secara manual.


Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antarnode (komputer), yakni:
I. Peer to Peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer to Peer Network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.
Peer to peer  adalah suatau model dimana tiap PC dapat memakai sesource Pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain. Dengan kata lain dapat berfungsi sebagai client maupun server pada priode yang sama.Metode peer to peer ini pada system windows dikenal sebagai workgroup, dimana tiap-tiap komputer dalam satu kelompok kerja.

Gambar di bawah menunjukkan skema jaringan Peer to Peer.
Beberapa hal dari jaringan Peer to Peer ini adalah :
• tidak perlu spesifikasi yang setara untuk setiap komputer (bisa beragam)
• biasanya tidak ada komputer pusat yang dijadikan sentral jaringan
• biasanya juga tidak ada kontrol atau kendali terhadap pengaturan keamanan jaringan
• tidak memerlukan Operating System khusus seperti untuk server
• jika ada 1 atau lebih komputer yang rusak atau tidak bekerja, komputer lain tetap dapat berfungsi normal
Sebagai catatan untuk membuat jaringan komputer peer to peer kabel UTP yang dibuat harus dengan Crossover / Crossline karena jika menggunakan Straight Through kabel LAN dianggap tidak terkoneksi (a network cable is unplugged) kecuali jika Ethernet atau LAN Card yang anda gunakan sudah support dengan straight through.
Untuk membuat kabel jaringan Crossover / Crossline sebagai berikut :
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan :
a. Kabel UTP
b. Konektor RJ-45
c. Crimping Tool
d. LAN Tester
Perlu anda ketahui bahwa kabel UTP memiliki 4 pasang kabel kecil di dalamnya yang memiliki warna berbeda. 4 pasang kabel itu adalah :
Pasangan 1 : Putih/Biru dan Biru,
Pasangan 2 : Putih/Oranye dan Orange,
Pasangan 3 : Putih/Hijau dan Hijau,
Pasangan 4 : Putih/Coklat dan Coklat
Proses pembuatan :
Urutan pemasangan : Salah satu sisi kabel dibuat sesuai dengan standar “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, yaitu :
Pin 1 : Putih/Hijau
Pin 2 : Hijau
Pin 3 : Putih/Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 5 : Putih/Biru
Pin 6 : Oranye
Pin 7 : Putih/Coklat
Pin 8 : Coklat
Harap diingat bahwa yang dibuat crossover hanya salah satu sisi kabel saja.
Langkah-langkah pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45 :
1. Kupas jaket dari kabel UTP dengan menggunakan crimping tool atau alat pengupas kabel khusus.
2. Pisahkan empat lilitan kabel UTP menjadi delapan bagian, setelah itu luruskan tiap-tiap kabel agar dapat mudah dipotong.
3. Susunlah urutan warna sesuai dengan konfigurasi crossover dan sesuaikan ujung kabel yang akan dipotong dengan konektor yang akan dipasang.
4. Gunakan tang pemotong atau crimping tools, potonglah ujung kabel secara rata agar kabel mudah dimasukan ke lubang konektor.
5. Masukkan ujung kabel yang telah dipotong ke lubang konektor RJ-45 secara bersamaan, kemudian jepit konektor dengan menggunakan crimping tool agar konektor terkunci.
6. Lakukan tes dengan LAN Tester, jika semua lampu indikator menyala berarti semua bagian kabel sudah terpasang dengan benar.
Setelah pembuatan kabel crossover selesai silahkan hubungkan ke kedua komputer, lalu setting masing-masing IP komputer dengan cara :
Buka network connection (dari windows explorer klik kanan My Network Places -> Properties).
Klik kanan Local Area Connection, lalu pilih Properties -> Double klik Internet Protocol (TCP/IP).
IP Address komputer 1 : 192.168.0.11 – Subnet Mask 255.255.255.0
IP Address komputer 2 : 192.168.0.22 – Subnet Mask 255.255.255.0
Anda dapat melakukan ping terhadap komputer 2 melalui komputer 1 di DOS lewat Start -> Run -> ketik cmd -> lalu ketik ping 192.168.0.22
Jika komputer 2 ingin melakukan ping komputer 1 caranya sama tinggal ganti dengan IP address komputer 1.
Ping ini fungsinya untuk mengetahui berhasil tidaknya transfer data dari jaringan peer to peer yang telah kita buat tadi.
Selain ping komputer 1 bisa membuka komputer 2 secara langsung di address bar windows explorer dengan mengetikan \\192.168.0.22 begitupun sebaliknya.
Nah proses Membuat Jaringan Peer to Peer (PC to PC) selesai sampai di sini.
Keuntungan dan Kelemahan Jaringan Peer to Peer:
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut,maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan nondedicated server,karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
KEUNGGULAN:
* Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk,drive,fax/modem,printer.
* Biaya operasional relatif lebih murah dibanding dengan tipe jaringan client-server,salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
* Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, Sehingga bila salah satu komputer mati atau rusak,jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
KELEMAHAN:
* Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit,karena pada jaringan tipe ini setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.Di jaringan client-server komunikasi adalah antara server dengan workstation.
* Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server,karena setiap komputer /peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
* Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
* Karena data jaringan tersebar dimasing-masing komputer dalam jaringan,maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

MENGENAL HARDWARE DAN TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
  1. Hardware jaringan
Didalam membentuk sebuah jaringan, baik bersifat LAN(local area network) maupun WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware maupun software. Beberapa media hardware yang penting didalam membangun suatu jaringan adalah kabel atau perangkat WI-FI .ethernet card, Hub atau switch dll.

coaxial cable
dikenal 2 jenis tipe kabel koaksial yang dipergunakan buat jaringan komputer yaitu:
  • thick coax (mempunyai diameter lumayan besar)
  • Thin coax (mempunyai diameter lebih kecil).
Thinck coaxial cable (kabel koaksial 'gemuk") 
 kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standart  IEEE 802.3-10BASE, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm. Kabel jebnis inibiasa disebut sebagai standart ethernet atau thik ethernet , atau hanya disingkat ThikNET, atau bahkan cuma disebut sebagai yellow cable karna warnanya yang kuning.

Kabel Coaxial (RG-6) ini jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
  • Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm  1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
  • maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
  • Setiap kartu jaringan mempunyai pemencar tambahan (external transceiver).
  • Setiap segment maksimum berisi 100perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
  • maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
  • setiap segmen harus diberi ground.
  • jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama keparangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
  • jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (kabel koaksial " kurus ")
kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan T-connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
  • setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm.
  • panjang maksimal kabel adalah 606.8 feet (185 meter)per segment.
  • Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
  • kartu jaringan cukup menggunakan transceiver,kecuali untuk repeater.
  • maksimum data 3 segment terhubung satu sama lain (populated  segment).
  • setiap segment sebaiknya dilengkapi 1 ground.
  • Panjang minimum antar T-connector adalah 1,5 feet (0,5 meter)
  • maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
  • setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
Kelebihan :
Murah dan mudah dalam instalasinya
Kekurangan :
·     Interferensi noise besar
·     Jangkauan sempit
·     Hanya dapat menampung 30 komputer.

Sekedar penjelasan dengan yang namanya kabel UTP, yang banyak digunakan dalam jaringan komputer, siapa tahu saja teman-teman yang lain pada mau tahu yang namanya kable utp.

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair soalnya di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Sampai saat ini yang saya tahu dan sudah ada beredar dipasaran ada 7 kategori kabel UTP ini, yang kegunaannya anatar lain :(saya kutip dari wikipedia)

cat 1:   sebelumnya dipakai untuk POST (Plain Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
cat 2:   dipakai untuk token ring network dengan bw 4Mbps
cat 3:   dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
           pemakaian 10mbps
cat 4:   Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
cat 5:   Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps
           tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte
           ethernet network.
cat 6:   Memiliki kecepatan up to 600-1000Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
cat 7:   Di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz, Kecepatan transmisi data 
           maksimal 1000 Mbps.
Kabel UTP kategori satu dan dua tidak digunakan dalam jaringan komputer
karena kemampuan transfer datanya sangat rendah.Kabel kategori ini banyak
digunakan untuk komunikasi telepon ,atau berfungsi sebagai kabel telepon.

Sedangkan kalau berdasarkan jenisnya kabel UTP ada 2, yaitu :
1. Unshielded Twisted Pair (UTP).
2. Shielded Twisted Pair (STP).
ad1. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang
       paling banyak digunakan dalam jaringan komputer saat ini.
       Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi
       elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat
       pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan.
       Sesuai namanya,kabel ini berisi empat pasang (pair ) kabel yang tiap pairnya
       dipilin (twisted).
       Berbeda dengan kabel STP (= kabel yang berisi dua pair kabel yang masingmasing
       pair dipilin) ,kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshielded).
       Keempat pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel
       tembaga tunggal yang berisolator.
b.    Pada kabel STP, didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal
       sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi/gangguan.

Ada dua Tipe pemasangan UTP yaitu : Tipe Cross dan Straight.
dalam pemasangan UTP yang paling penting adalah kabel urutan 1,2,3,6, sedangkan 4,5,7,8 tidak untuk transfer data. Untuk standart urutan warnanya dapat kita lihat seperti gambar dibawah ini:
 
EIA/TIA 568A
WIRING STANDARD

PIN    WIRE COLOUR

1   White w/Green Stripe

2   Green w/White Stripe

3   White w/Orange Stripe

4   Blue w/White Stripe

5   White w/Blue Stripe

6   Orange w/White Stripe

7   White w/Brown Stripe

8   Brown w/White Stripe


EIA/TIA 568B
WIRING STANDARD


PIN    WIRE COLOUR

1   White w/Orange Stripe

2   Orange w/White Stripe

3   White w/Green Stripe

4   Blue w/White Stripe

5   White w/Blue Stripe

6   Green w/White Stripe

7   White w/Brown Stripe

8   Brown w/White Stripe

Untuk kabel Straight susunan kabelnya standart seperti gambar dibawah ini:
Kabel Straight ini paling mudah yang penting antara ujung yang satu dengan yang lain harus sama (sewarna).
standarnya adalah berwarna :

   1. oranye muda
   2. oranye tua
   3. hijau muda
   4. biru muda
   5. biru tua
   6. hijau tua
   7. coklat muda
   8. coklat tua
dan ujung yang lain juga mempunyai urutan yang sama.

Untuk kabel Cross susunan kabelnya standart seperti gambar dibawah ini:
Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, Pokoknya semua koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung. Berikut ini contoh posisi kabel dalam kondisi crossover.
model ini hanya menyilangkan antara ujung yang satu dengan yang lain.
1  ------> 3
2  ------> 6
3  ------> 1
6  ------> 2
sebagai berikut detailnya :
ujung yang pertama

   1. oranye muda
   2. oranye tua
   3. hijau muda
   4. biru muda
   5. biru tua
   6. hijau tua
   7. coklat muda
   8. coklat tua

Ujung yang satunya lagi :

   1. hijau muda
   2. hijau tua
   3. orange muda
   4. biru muda
   5. biru tua
   6. orange tua
   7. coklat muda
   8. coklat tua
 
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
kabel3.jpg

Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :
Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color: white/orange
Pin 2 wire color: orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 like this:
Pin 3 wire color: white/green
Pin 6 wire color: green
Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut
Pair#1
Pin 4 wire color: blue
Pin 5 wire color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color: white/brown
Pin 8 wire color: brown
kabel4.jpg
Crossover Cable
kabel51.jpg
Dasar Koneksi Untuk UTP Crossover Cable
kabel6.jpg

pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2. Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung

kabel7.jpg

PRINSIP PENYALURAN SINYAL
Transmisi pada local Area network dapat dibagi kedalam tiga kategori utama, yakni :
unicast,multicast,dan broadcast yang masing-masing akan kita bahas berikut ini:
unicast
unicast merupakan transmisi jaringan pointto point (one to one).Ketika digunakan satu system tunggal mencoba berkomunikasi hanya dengan satu system lainnya.Jaringan poin to point biasanya digunakan pada jaringan yang besar, dengan menghubungkan jaringan local ke jaringan lain melalui satu titik acces point.



Bila satu paket akan dikirimkan ke mesin (node) lain di jaringan yang lain, maka paket tersebut harus melewati satu atau lebih node yang lain yang berfungsi sebagai perantara. Node perantara ini dapat juga merupakan komputer gateway yang berfungsi sebagai gerbang keluar masuknya paket data dari satu jaringan kejaringan yang lain.
Pada jaringan ethernet, penggunaan unicast dapat diketahui dengan melihat MAC addres asal dan tujuan yang merupakan alamat host yang unik. Pada jaringan yang menggunakan IP, alamat IP asal dan tujuan merupakan alamat yang unik (tidak akan sama satu dengan yang lain). ketika system berhubungan dengan frame jaringan,ia akan selalu memeriksa MAC adress miliknya untuk mkelihat apakah frame tersebut ditujukan untuk dirinya.jika MAC addres_nya cocok dengan system tujuan maka ia akan memprosesnya. jika tidak frame tersebut akan diabaikan.


gambar pengiriman packet data ke unicast address

MULTICAST
Multicast merupakan transmisi yang dimaksudkan untuik banyak tujuan tetapi tidak harus semua host. Oleh karena itu multicast dikenal sebagai metode transmisi one to many (satu ke banyak)atau jaringan point to multipoint.

gambar koneksi jaringan point to multipoint menggunakan teknologi wereless 

Multicast digunakan dalam kasus-kasus tertentu, misalnya ketika sekolompok komputer perlu menerima transmisi tertentu. salah satu contohnya adlah streaming audio atau vidio. misalkan banyak komputer ingin menerima transmisi vidio pada waktu yang bersamaan.Jika data tersebut dikirimkan kesetiap komputer secara individu, maka diperlukan beberapa aliran data. Jika data tersebut dikirimkan sebagai broadcast maka tidak perlu lagi proses untuk semua system. Dengan multicast data tersebut hanya dikirim sekali, tetapi diterima oleh banyak. sistem.

gambar pengiriman paket data kealamat multicast

BROADCAST
Jenis transmisi jaringan yang terakhir adalah broadcast yang juga dikenal sebagai metode transmisi one to all (satu kesemua). System broadcast juga dapat digunakan untuk menjelaskan bila ada paket-paket data yang dikirimkan dari satu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya dalam satu jaringan atau subnet jaringan lainnya. pada jaringan ethernet ,broadcast dikirim kealamat tujuan khusus, yakni FF-FF-FF-FF-FF-FF-FF atau dengan oktet terakhirberisi bit 11111111.Broadcast ini harus diproses oleh semua host yang beradadalam broadcast domain yang ditentukan.

gambar pengiriman paket data kealamat broadcast

BROADCAST ICMP
cara termudah untuk mengetahui host yang hidup pada sebuah target jaringan adalah dengan mengirimkan ICMP echorequest ke broadcast addres pada target jaringan tersebut. sebuah permintaan (request) akan dikirim secara broadcast kesemua host pada target network.Host yang hidup akan mengirimkan ICMP echo reply.

gambar broadcast ICMP

  
EDUCATION and ELEARNING/PENDIDIKAN dan BELAJAR
Pendidikan merupakan aktivitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi segenap potensi dirinya, sehingga terjadi proses perkembangan kemanusiaannya agar mampu berkompetisi di dalam lingkup kehidupannya (Insan Cerdas dan Kompetitif).
A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN
1.     Batasan tentang Pendidikan
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
a.     Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b.     Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c.     Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d.     Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e.     Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2.     Tujuan dan proses Pendidikan
a.     Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
bProses pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.


3.     Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)
                   Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
a.     Rasional
b.     Alasan keadilan
c.     Alasan ekonomi
d.     Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek
e.     Alasan perkembangan iptek
f.      Alasan sifat pekerjaan
4.     Kemandirian dalam belajar
a.     Arti dan perinsip yang melandasi
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
b.     ­Alasan yang menopang
Conny Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai berikut:
Ø      Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
Ø      Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif.
Ø      Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.
Ø      Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
B.    UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.     Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2.     Orang yang membimbing (pendidik)
3.     Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.     Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.     Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.     Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7.     Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1.     Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a.     Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b.     Individu yang sedang berkembang.
c.     Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d.     Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.  
2.     Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3.     Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4.     Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a.     Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b.     Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
C.    PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
1.     Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitem menurut para ahli:
a.     Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b.     Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
c.     Sistem  merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

2.     Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).

3.     Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari  bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.

4.     Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.
a.     Cara memandang sistem
Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.
b.     Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
c.     Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
d.     Saling  hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e.     ­Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.


5.     Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a.     pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.
b.     Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c.     Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.

6.     Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.

7.     Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
­Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.

E-LEARNING/MEMBACA


Sudah banyak referensi baik di internet maupun dalam bentuk cetak yang membahas tentang
e-learning dan berbagai aspek yang menyertainya. Tulisan berikut ini dimaksudkan untuk lebih
memperkaya dan memperdalam kajian pustaka dalam bahasa Indonesia tentang e-learning.
Pada kesempatan ini penulis mencoba memberikan pengenalan tentang e-learning dan tipe
kategorisasi yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengelompokkan dan menganalisis
berbagai tipe e-learning beserta langkah-langkah pengembangannya.
  1. Introduksi
Salah satu masalah utama pada sistem pendidikan di Indonesia adalah masalah
kualitas. Masalah ini berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan belajar yang
dapat diakses secara luas tanpa dibatasi oleh kendala jarak dan waktu. Apabila
kendala ini dapat diatasi maka misi untuk menerapkan pendidikan sepanjang hayat
pada segenap lapisan masyarakat dapat diwujudkan. Dalam mewujudkan hal ini
dibutuhkan perubahan pada paradigma proses belajar mengajar yang telah diterapkan
selama ini (Ali, 2004).
Pada paradigma tradisional proses belajar mengajar pada umumnya berlangsung
di ruang kelas dan ditandai dengan kehadiran pendidik di muka kelas. Pendidik
memiliki tanggungjawab penuh terhadap jalannya proses belajar mengajar dan bisa
dianggap sebagai sumberdaya paling penting dari sebuah proses belajar mengajar.
Tulisan ini merupakan bagian kajian pustaka dari Desain Model Pengembangan e-learning untuk
Pendidikan Nonformal oleh Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI)
Regional IV Surabaya
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003-2008 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan
syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan
copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan
melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari
IlmuKomputer.Com.
Sebaliknya pada paradigma baru, peserta didik harus difasilitasi sesuai kebutuhannya
masing-masing. Setiap peserta didik adalah spesifik dan memiliki kebutuhan belajar
yang berbeda-besa. Proses belajar mengajar harus berfokus pada aktifitas ”belajar” dan
bukan pada aktifitas ”mengajar” seperti pada paradigma lama. Dengan paradigma
seperti ini maka keberadaan pendidik tidak lagi menjadi satu-satunya faktor penting
dalam proses pembelajaran. Keberadaan pendidik bisa digantikan oleh bahan belajar
berupa modul, diktat, perangkat lunak edukasi yang bisa digunakan untuk belajar
secara mandiri oleh peserta didik.
Paradigma baru yang menjadikan peserta didik sebagai active learner tersebut
saat ini mendapatkan sarana yang sesuai untuk diimplementasikan pada sistem
pendidikan di Indonesia dengan keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). TIK mampu berperan dalam menghasilkan berbagai produk bahan belajar yang
jauh lebih menarik untuk dipelajari, memiliki unsur interaktif yang tinggi, dan mudah
dipahami oleh peserta didik. Segala kelebihan tersebut dapat mempercepat proses
belajar mereka. Lebih dari itu TIK juga mampu mengantarkan berbagai bahan belajar
tersebut ke hadapan peserta didik tanpa batasan jarak dan waktu dengan adanya
internet sebagai medianya.
Dengan adanya TIK maka telah muncul berbagai model pembelajaran baru dalam
dua dekade terakhir. Contoh model tersebut antara lain:
  •  Computer Based Learning/Training (CBL/ CBT)
Model CBL/CBT berkembang sekitar pertengahan tahun 1990-an. Saat itu
berbagai pelatihan atau kelas menyediakan berbagai bahan belajar berupa modul
elektronik baik berupa perangkat lunak edukasi maupun softcopy dari berbagai
modul cetak yang sudah ada sebelumnya. Bentuk ini di kemudian hari dikenal
sebagai e-book dan berkembang semakin pesat berkat adanya format file pdf dari
Adobe.
Pada era tersebut CBL/CBT sendiri berkembang pada komputer stand-alone dan
belum terhubung dengan internet. Biasanya pembelajaran dengan model
CBL/CBT adalah untuk penyiapan tenaga ahli pada suatu bidang yang
memerlukan pelatihan terlebih dahulu sebelum menempati posisinya. Perangkat
lunak simulasi membantu peserta didik melakukan simulasi atas pekerjaan yang
hendak dilakukan. Dengan simulasi maka proses belajar menjadi lebih mudah dan
biaya pun bisa ditekan lebih murah dibandingkan apabila mereka harus
mempraktekkan sendiri pada peralatan yang sebenarnya. Modul elektronik
mempermudah peserta untuk mempelajari secara mandiri materi yang harus
dipelajari dan tidak memerlukan biaya cetak yang tinggi.

  • Web-based Learning
Dengan semakin luasnya perkembangan internet maka perkembangan
selanjutnya adalah terjadinya perluasan akses terhadap bahan-bahan belajar
CBL/CBT di atas. Berbagai perangkat lunak edukasi ataupun softcopy dari modul,
diktat, dan berbagai buku elektronik (e-book) lainnya yang semula didistribusikan
dalam bentuk disket atau CD mulai membanjiri internet. Dengan melakukan
upload berbagai referensi dan bahan belajar di internet berarti membuka akses
dari seluruh penjuru dunia terhadap berbagai bahan belajar tersebut. Para
pengguna internet pun bisa mempelajari apa saja dari berbagai situs web yang
tersedia.
Demikian pula para penyelenggara pendidikan mulai memanfaatkan internet
untuk memperluas layanan mereka pada siapapun yang ingin menjadi peserta
didiknya. Berbagai kelas dan pelatihan bisa diikuti hanya dengan melakukan
berbagai download terhadap bahan belajar elektronik, berdiskusi dengan dosen
melalui email atau forum-forum diskusi online, dan mengikuti ujian secara online
di internet. Setelah lulus sang peserta didik tinggal menunggu ijazah atau
sertifikat yang terkirim ke alamatnya. Model inilah yang dikenal sebagai
Web-based learning, sebuah model pembelajaran jarak jauh (distance learning)
yang menggunakan internet sebagai sarananya.
  •  Mobile Learning
TIK tidak hanya terbatas pada penggunaan komputer saja. Berbagai model
pembelajaran yang menggunakan peralatan TIK lainnya seperti misalnya telepon
genggam pun saat ini telah mulai berkembang. Dengan berbagai fitur dan
teknologi yang dimiliki telepon genggam saat ini telah melahirkan sebuah model
pembelajaran baru yang dikenal sebagai mobile learning (m-learning). Aktifitas
utama pada M-learning adalah mendistribusikan bahan belajar kepada peserta
didik agar dapat diakses menggunakan perangkat komunikasi portabel semacam
telepon genggam atau PDA.
Berbagai bentuk model pembelajaran dengan berbasiskan TIK seperti tersebut di
atas itulah yang dikatergorikan sebagai bagian dari pembelajaran secara elektronik
atau lebih dikenal sebagai e-learning. Tidak mudah untuk mendefinisikan e-learning
karena begitu banyaknya pendapat yang beredar, beberapa di antaranya antara lain
adalah:
  •  e-learning is learning at a distance that uses computer technology (usually the
           Internet).
  •  e-learning enables employees to learn at their work computers without traveling to
           a classroom.
  •  e-learning can be a scheduled session with an instructor and other students, or it
           can be an on-demand course that the employee can take for self-directed learning at
           a time when it’s convenient.
           Badrul Khan (2005) termuat pada Adri (2008)
  • e-learning can be viewed as an innovative approach for delivering welldesign,
          learner-centered, interactive, and facilitated learning environment to anyone,
          anyplace, anytime by utilizing the attributes and resources of various digital
          technologies along with other form of learning materials suited for open, flexible
          and ditributed learning environtment.
  • e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
          tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,
          intranet atau media jaringan komputer lain.

II. Kategori e-Learning
Seperti halnya definisi, pengkategorian e-learning pun tidak bisa dilakukan
dengan mudah mengingat banyaknya pendapat akan aspek yang mendasari
kategorisasi e-learning. Pada tulisan ini ada dua kategorisasi yang digunakan, yaitu
tipe e-learning berdasarkan interaksi dengan sistem dan kategorisasi dengan
framework 4-tier Model dari IBM.
  • Interaksi antara Sistem dan Manusia
Ditinjau dari segi interaksi antara sistem dengan manusia maka ada tiga kategori
dasar dari e-learning, yaitu:
  • Synchronous Learning
  • Self-directed Learning
  • Asynchronous (collaborative) Learning
      Masing-masing kategori tersebut pada dasarnya mengacu pada bagaimana
perasaan seorang peserta didik pada saat melakukan proses pembelajaran dengan
sistem e-learning. Perasaan tersebut dapat berupa perasaan terisolasi, atau menjadi
bagian dari sebuah kelompok. Apabila menjadi bagian dari sebuah kelompok
bagaimanakah komunikasi dan interaksi yang terjadi pada kelompok tersebut.

1. Synchronous Learning
     Pada pembelajaran synchronous kondisinya mirip dengan pembelajaran
konvensional hanya saja pada e-learning hal ini tidak ditandai dengan kehadiran
secara fisik. Pada bentuk synchronous ini pendidik (instruktur), peserta didik dan
rekan-rekannya melakukan “pertemuan” secara online di internet. Melakukan
proses belajar mengajar seolah sedang berada pada ruang fisik yang sama.
2. Self-directed Learning
Pada kategori ini peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri dengan
mengakses berbagai referensi dan bahan belajar yang disediakan. Tidak ada
instruktur ataupun waktu khusus untuk berdiskusi dengan sesama peserta didik.
Masing-masing peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Asynchronous (Collaborative) Learning
Kategori ini mengkombinasikan karakteristik dari kedua kategori sebelumnya.
Peserta didik belajar secara mandiri namun tetap berkomunikasi dengan peserta
didik lainnya maupun dengan pendidik walaupun tidak harus di waktu khusus.
Penggunaan email, instant message (Yahoo! Messenger, Gtalk) ataupun board
pada forum dapat digunakan sebagai media komunikasi dan interaksi baik dengan
pendidik maupun sesama peserta didik.

E-learning ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan.Kekurangan dari e-learning ini adalah:
  • Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
  • Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
  • E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi
  • Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
  • Susah buat login.
  •  Mudah error.
     Sedangkan kelebihan yang dimiliki   e-learning antara lain :
  • Fleksibel karena siswa dapat belajar       kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
  • Menghemat waktu proses belajar mengajar 
  • Mengurangi biaya perjalanan 
  • Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku) 
  • Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas 
  • Dapat mendapatkan informasi,ujian dan nilai langsung muncul.jadi muridnya tidak perlu was-was.
III. IBM 4-Tier Learning Model
IBM 4-Tier Learning Model adalah sebuah framework untuk penerapan e-learning
di dalam sebuah organisasi. IBM sebagai salah satu perusahaan terbesar dan tertua
pada bidang teknologi informasi menerapkan framework ini pada sistem pelatihan staf
di internal perusahaan. Gambaran dari 4-Tier Learning Model dapat dilihat pada
gambar berikut ini: 
Framework ini berpedoman bahwa sistem e-learning membutuhkan berbagai
pendekatan untuk situasi yang berbeda. Satu bentuk tidak akan selalu cocok untuk
berbagai situasi. Pada dasarnya IBM 4-Tier Model adalah kategorisasi cara belajar
yang terdiri dari 4 tingkatan, yaitu:

1. Learn from information
Pada tier ini seorang peserta didik belajar secara mandiri (self-directed)
menggunakan berbagai bahan belajar yang sesuai untuk kebutuhannya. Tier ini
sesuai untuk proses belajar mengajar yang peserta didiknya mampu melakukan
konstruksi sendiri atas pengetahuan yang dipelajarinya tanpa bantuan dari
sesama peserta didik maupun instruktur.

2. Learn from interaction
Pada tier ini peserta didik belajar secara mandiri dari berbagai bahan belajar yang
sesuai dengan kebutuhannya. Berbeda dengan tier sebelumnya, pada tier ini
peserta didik juga berinteraksi secara aktif dengan bahan belajar tersebut. Tier ini
lebih banyak diterapkan pada proses pembelajaran yang bersifat simulatif di mana
peserta didik dituntut untuk selalu “berkomunikasi” dengan bahan belajar.

3. Learn from Collaboration
Pada tier ini peserta didik menggunakan e-learning secara bersama dan terhubung
secara online dengan peserta didik lainnya serta instruktur via jaringan atau
internet. Berbagai media yang bisa digunakan semacam chat room, email daninstant message digunakan sebagai alat berkomunikasi. Para peserta didik dapat bertemu” pada waktu yang sama (synchronous) atau meninggalkan pesan dan
topik pembicaraan pada berbagai forum diskusi online dan mendapatkan respon
dari peserta didik yang lain atau instruktur beberapa saat kemudian.

4. Learn from Colocation
Tier ini sama dengan pembelajaran konvensional di mana peserta didik bertemu
satu dengan lainnya pada waktu dan ruang kelas yang sama. Para pendesain IBM
4 Tier Model meyakini bahwa tier khusus untuk pembelajaran konvensional harus
tetap ada. Hal ini didasari opini bahwa teknologi tidak akan pernah mengubah
beberapa aspek pokok dari proses pembelajaran semacam pengalaman berdiskusi
dengan sesama peserta didik dan pendidik, komunikasi non-verbal, dan adaptasi
yang lebih mudah dengan pembelajaran konvensional.

Untuk lebih memahami keempat tier tersebut dapat diamati pada gambar berikut dibawah ini:

IV. Membangun e-Learning
Menurut Henderson ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
membangun sebuah sistem e-learning:

  •  Menentukan Tujuan dari Sistem e-learning
  •  Memulai Sistem dalam Skala Kecil 
  •  Mengkomunikasikan dengan Peserta Didik
  •  Melakukan Evaluasi secara Kontinyu
  •  Mengembangkan sistem dalam skala lebih besar
E-LEARNING TECKNOLOGI

Teknologi pendukung e-learning

Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu
dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya
menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran
yang menggunakan alat bantu utama komputer.
Copyright © 2005 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan
Technology based web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya
terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone)
dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information
Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah
kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video).
Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education),
dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan
teknologi e-learning ini.
Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima
aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email,
Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World
Wide Web (WWW)”.
Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada
dalam e-learning. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu
memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,
mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Kedua, e-learning
dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar
teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang
paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam
pelatihan.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah
satunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000).
Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa system seperti, Pertama, paradigma
virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang
berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru,
karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh
system belajar tersebut. Kedua, virtual school system, yang dapat membuka peluang
menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan
ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa
dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja. Ketiga,
paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources
system. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses
terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam
internet.
Penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut
Williams (1999). Internet adalah ‘a large collection of computers in networks that
are tied together so that many users can share their vast resources’. 
 gambar teknologi pendukung learning

KONSEP PEMBUATAN LEARNING 
  • .Langkah awal
  Pertama anda harus memahami seperti apa calon user. Mulai dari tingkat pengetahuan  sampai skill user. Selanjutnya tentukan tujuan e-learning. Sederhananya, kemampuan tambahan apa yang akan didapat user setelah ia menggunakan program e-learning buatan anda. Tujuan e-learning ini harus sudah disampaikan kepada user sejak awal. Jangan lupa pula sampaikan kepada user seberapa penting e-learning ini bagi mereka.
  • .Atur, atur dan atur.
Pecah konten menjadi beberapa bagian kecil. Anda bisa meniru susunan buku yang dibagi menjadi bab, sub bab sampai halaman-halaman. Dengan pemisahan ini anda akan semakin mudah untuk mengatur tiap halaman (modul) agar proses e-learning tetap pada jalurnya. Tiap modul sebaiknya disusun sedemikian sehingga dapat diselesaikan oleh user dalam waktu tidak lebih dari 20 menit.
Navigasi adalah hal penting lain dalam penyusunan e-learning, tombol-tombol navigasi harus memudahkan user saat berinteraksi.
  • Storyboarding
Salah satu cara untuk mengorganisir materi e-learning (terutama bila anda bermaksud menyisipkan game) adalah dengan membuat storyboard. Storyboard adalah sketsa serderhana yang dapat digunakan sebagai outline. Gambar kotak sederhana dapat diandaikan sebagai frame/halaman/window. Lakukan hal ini sebelum memulai desain pada komputer.
  • Menggabungkan Elemen Multimedia.
Setelah semua ide dituangkan pada storyboard anda sudah bisa memulai menggabungkan berbagai format mutimedia untuk program e-learning anda.
Teks
Teks adalah elemen penting dalam e-learning. Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh developer e-learning adalah meng-kopi langsung materi dari teksbook ke komputer. Ingat, interaksi dalam program e-learning terdiri atas membaca teks dan mengklik layar tombol navigasi untuk berpindah ke teks berikutnya. Usahakan teks hanya terdiri dari 6 baris per-screen.

Audio
Gabungan teks dan audio memiliki pengaruh yang besar pada saraf otak untuk memproses informasi.

Video
Sebuah publikasi di Amerika mengenai efektifitas penggunaan video dalam e-learning mengungkapkan :
  • Cerita dalam bentuk video berguna untuk menjelaskan suatu subjek dalam konteks kegunaan.
  • Video yang dilanjutkan dengan pertanyaan/kuis akan mendorong partisipan aktif dalam  pelatihan.
  • Pastikan materi video sudah mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menjawab   pertanyaan.
  • Batasi durasi video visualisasi kepala (talking head video clip). Klip ini bertugas untuk mendeskripsikan suatu point dengan terperinci.
Animasi
Hampir dapat dipastikan seluruh produk e-learning yang beredar memanfaatkan animasi. Penggunaanya mulai dari hal sederhana seperti perubahan warna/bentu tombol saat mouse berada diatasnya (rollover) sampai lingkungan 3D yang berubah sesuai gerakan mouse. Hal yang membatasi kreatifitas animasi hanyalah daya khayal. Perhatikan ukuran animasi saat anda membuat website e-learning. Animasi dapat menguras bandwith koneksi internet dengan cepat.


STRATEGI PENGEMBANGAN E-LEARNING
Ketika kita berbicara tentang strategi pengembangan e-Learning, maka hakekatnya adalah sama saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak. Hal ini karena e-Learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa perangkat lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada saat mengembangkan sebuah perangkat lunak, yaitu Requirement Analysis and Specification, Design, Coding, and Maintenance.
Masalah analisa kebutuhan pada makalah ini ditonjolkan karena ini hal terpenting yang sering  dilupakan oleh pengembang aplikasi e-Learning. Pengembang terobsesi untuk membuat aplikasi e-Learning terlengkap dan terbaik, padahal itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna.
Dari berbagai literatur yang ada, kegagalan e-Learning sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam analisa kebutuhan yang mengandung pengertian bahwa pengembang tidak  berhasil meng-capture apa sebenarnya kebutuhan dari pengguna (user needs).
Hasil dari proses analisa kebutuhan (requirements analysis) pengguna diterjemahkan sebagai  fitur-fitur yang sebaiknya masuk dalam sistem e-Learning yang kita kembangkan.
Contoh pengembangan sistem berdasarkan kepada kebutuhan pengguna yang sebenarnya (user needs) :
1. Informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar
• Tujuan dan sasaran
• Silabus
• Metode pengajaran
• Jadwal kuliah
• Tugas
• Jadwal Ujian
• Daftar referensi atau bahan bacaan
• Profil dan kontak pengajar

2. Kemudahan akses ke sumber referensi
• Diktat dan catatan kuliah
• Bahan presentasi
• Contoh ujian yang lalu
• FAQ (frequently asked questions)
• Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas
• Situs-situs bermanfaaat
• Artikel-artikel dalam jurnal online

3. Komunikasi dalam kelas
• Forum diskusi online
• Mailing list diskusi
• Papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya)

4. Sarana untuk melakukan kerja kelompok
• Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok
• Sarana diskusi untuk mengerjakan tugas daam kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar